Piala Dunia Wanita U-20 serasa kembali ke rumahnya. Kanada. Turnamen dua tahunan yang dimulai dua belas tahun lalu ini mengambil tempat di Kanada sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraannya. Setelah Thailand, Rusia, Cile, Jerman, dan Jepang menjadi tuan rumah berikutnya, kini Kanada kebagian jatah sebagai host kembali karena kebijakan FIFA yang mensyaratkan tuan rumah Piala Dunia Wanita harus menggelar Piala Dunia U-20 di negaranya satu tahun sebelum penyelenggaraan Piala Dunia. Layaknya Piala Konfederasi pada sepakbola pria. Nah, terpilihnya Kanada sebagai tuan rumah Piala Dunia Wanita 2015 ini tidak terlepas dari penarikan diri Zimbabwe dari pencalonan sebagai tuan rumah yang hanya diikuti oleh dua negara ini.
Enam belas negara dari enam konfederasi akan berlaga di kota Edmonton, Monton, Montreal, dan Toronto yang terbagi menjadi empat grup. Kanada, Finlandia, Ghana, dan korea Utara di Grup A. Brazil, Cina, Jerman, dan USA di Grup B. Inggris, Mexico, Nigeria, dan Korea Selatan di Grup C. Kosta Rika, Paraguay, Perancis, dan Selandia Baru di Grup D. Bagaimana perjalanan tim-tim ini menuju Kanada 2014? Berikut kisahnya.
Selandia Baru berangkat ke Kanada dengan status juara 2014 OFC U-20 Women’s Championship. Hanya empat negara yang mengikuti turnamen yang diadakan untuk keenam kalinya ini. Selandia Baru selaku tuan rumah, Papua Nugini, Tonga, dan Vanuatu. Tuan rumah memperoleh poin sempurna dengan memasukkan delapan belas gol dan hanya kemasukan satu gol, itu pun melalui gol bunuh diri Daisy Cleverley kala melawan Tonga dimana ia mencetak gol untuk Selandia Baru tujuh belas menit sebelumnya. Emma Rolston yang memborong empat gol kala Selandia Baru membantai Vanuatu 12-0 menjadi topskor turnamen, dibelakangnya ada nama Martine Puketapu yang mencetak tiga gol pada pertandingan yang sama.
Perjalanan Ghana untuk lolos ke Kanada terbilang unik, sedangkan Nigeria terbilang sangat menarik. Konfederasi Afrika menyeleksi wakilnya untuk berlaga di 2014 FIFA U-20 Women’s World Cup melalui African U-20 Cup of Nations for Women. Turnamen ini terdiri dari empat babak: preliminary round, first round, second round, dan third round. Uganda melawan South Sudan menjadi satu-satunya partai di preliminary round. Hasilnya, Uganda menang 9-0 di leg pertama dan 13-0 di leg kedua. Enam belas negara berlaga di babak selanjutnya, first round. Delapan tim lolos ke second round, dimana dua diantaranya tanpa bertanding sama sekali. Uganda yang diuntungkan karena Mesir menarik diri dari turnamen dan Guinea-Bissau melakukan hal sama yang menguntungkan lawannya: Ghana. Babak ini akan meloloskan empat negara guna bertanding di tahapan akhir, third round. Dua negara yang mendapat ‘bye’ di first round bertemu di babak ini. Lagi-lagi Ghana belum memainkan pertandingan sama sekali di turnamen ini. Uganda mengundurkan diri dengan alasan keuangan dikarenakan turnamen yang berlangsung dengan sistem home and away.
Ghana akhirnya melakoni partai pertamanya di babak puncak, melawan Equatorial Guinea. Saling mengalahkan dengan skor 1-0 di dua pertemuan, pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti yang dimenangkan The Black Princesses 4-3. Bertolak belakang dengan Nigeria yang melalui tiga babak di turnamen ini dengan sangat meyakinkan. Menggunduli Sierra Leone 16-0, melahap Tunisia 8-0, dan melibas Afrika Selatan 7-0 di babak terakhir. Nigeria kembali meneruskan tradisi selalu lolos ke FIFA U-20 Women’s World Cup. Sedangkan kelolosan Ghana kali ini adalah untuk yang ketiga kali berturut-turut.
Korea Selatan, Korea Utara, dan Cina adalah wakil Konfederasi Asia untuk berlaga di Kanada tahun ini. Mereka adalah tiga tim teratas pada turnamen AFC U-19 Women’s Championship 2013 yang dilangsungkan dengan format round robin, tiap tim saling bertemu satu sama lain. Negara peserta lainnya adalah Jepang, Australia, dan Myanmar. Korea Selatan tak terkalahkan di lima laga. Memperoleh tiga belas poin hasil empat kali menang dan satu kali hasil imbang 2-2 melawan Cina. Di laga lainnya, Cina mendapatkan hasil imbang 2-2 kembali saat bertemu Jepang, memenangkan dua pertandingan dan kalah dari Korea Utara. Sedangkan Korea Utara memenangkan tiga laga, imbang satu kali, dan kalah satu kali oleh Korea Selatan. Tiga negara yang lolos ini menempatkan wakilnya masing-masing di daftar pencetak gol terbanyak. Korea Selatan diwakili sang MVP turnamen, Jang Selgi, dengan delapan gol. Kemudian diikuti oleh Wang Shuang asal Cina dengan lima gol, dan Ri Un Sim dari Korea Utara dengan empat gol.
Selain Kanada sebagai tuan rumah, Konfederasi CONCACAF diwakili pula oleh USA, Mexico, dan Kosta Rika. Tiga tim ini adalah juara, runner-up, dan peringkat ketiga di turnamen 2014 CONCACAF Under-20 Women’s Championship. Delapan negara dibagi menjadi dua grup. USA dan Kosta Rika lolos mewakili Grup A, sedangkan Mexico dan Trinidad and Tobago adalah dua negara yang lolos dari Grup B. Sang pemuncak tiap grup lolos dengan performa yang sangat meyakinkan. USA dengan sembilan poin dan surplus sembilan belas gol. Mexico dengan poin yang sama dengan USA dan surplus delapan belas gol. Pertandingan final mempertemukan kedua negara ini setelah di semifinal Mexico mengalahkan Kosta Rika 3-1 dan USA melibas 6-0 Trinidad and Tobago. Akhirnya USA mengakhiri turnamen dengan total 29 gol tanpa kemasukan setelah mengalahkan Mexico.
Partai sengit justru terjadi pada perebutan tempat ketiga sekaligus tiket terakhir untuk berlaga di 2014 FIFA U-20 Women’s World Cup. Trinidad and Tobago unggul 3-1 di babak pertama. Kosta Rika menyamakan kedudukan di babak kedua dan memaksakan laga berlanjut ke babak extra time. Kosta Rika menutup pertandingan dengan skor 7-3 setelah mencetak masing-masing dua gol di tiap babak extra time. Topskor turnamen diwakili kedua finalis. McKenzie Meehan dari USA dan Tanya Samarzich dari Meksiko yang masing-masing mencetak enam gol.
Konfederasi CONMEBOL diwakili oleh Brazil dan Paraguay di 2014 FIFA U-20 Women’s World Cup.. Keduanya adalah peringkat satu dan dua 2014 South American Under 20 Women’s Championship. Turnamen ini diikuti sepuluh tim yang dibagi menjadi dua grup. Juara dan runner-up tiap grup melaju ke babak selanjutnya yang berformat round robin. Di Grup A, Brazil yang mengumpulkan sepuluh poin dan Kolombia dengan delapan poin adalah juara dan runner-up Grup A. Sedangkan, sepuluh poin Paraguay dan sembilan poin Bolivia meloloskan keduanya dari Grup B. Brazil dan Paraguay berhasil menumbangkan Kolombia dan Bolivia yang membuat partai terakhir yang mempertemukan keduanya layaknya sebuah partai final. Gol dari Andressa dan Ludmila menjadi pembeda poin yang dikumpulkan Brazil dan Paraguay. Sembilan poin Brazil memastikan mereka sebagai pemuncak klasemen.
Delapan negara berebut menjadi juara dan runner up di dua grup UEFA Women’s U-19 Championship 2013 Final Tournament. Selain memperebutkan gelar juara, menjadi semifinalis di turnamen ini juga berarti lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 di Kanada. Kemenangan 3-0 yang diperoleh Perancis atas Wales dan Inggris atas Denmark di pertandingan terakhir Grup A memastikan keduanya melenggang ke babak semifinal, setelah pertemuan keduanya di pertandingan pertama berakhir dengan skor kacamata. Di grup B, keberhasilan Finlandia menahan imbang Jerman dan tumbangnya Swedia 0-5 dari Denmark memastikan raihan tujuh poin Jerman dan lima poin Finlandia untuk lolos ke babak semifinal. Kemenangan 4-0 Inggris atas Finlandia memperpanjang rekor tidak kebobolan sejak babak grup. Di pertandingan sebelumnya, Perancis telah lebih dulu memastikan tiket final setelah membungkan Jerman 2-1. Final yang ideal tecipta, hingga sembilan puluh menit berakhir skor masih 0-0. Gol Sandie Toletti dan Aminata Diallo di babak extra time memastikan gelar ketiga Perancis dari tujuh final yang telah dilakoni. (soe)
Like this:
Like Loading...
Posted in
Women and tagged
Aminata Diallo,
Canada 2014,
Daisy Cleverley,
FIFA U-20 Women's World Cup,
Jang Selgi,
Martine Puketapu,
McKenzie Meehan,
Piala Dunia U-20 Wanita,
Ri Un Sim,
Sandie Toletti,
Tanya Samarzich,
Wang Shuang |