Archive for the category “Venues”

Stadion Paling Menghibur dan Tidak: di Eredivisie

Penonton awam, penikmat gocekan, komentator taktik, sampai pengamat statistik sepakbola tahu bahwa gol adalah pembeda. Bukan hanya sekedar pembeda antara tim yang menang dan kalah, gol adalah klimaks dari kumpulan filosofi taktik, gocekan yang cantik, dan hitung-hitungan statistik. Bila dua kalimat syahadat mempertegas mana yang muslim dan bukan, sama halnya dengan gol yang membedakan sang pemenang dengan si pecundang.

Anda yang datang ke stadion baik sebagai supporter atau spectator (sudah tau kan beda keduanya), yakinlah pasti menantikan gol demi gol tercipta disana. Kecuali kedatangan Anda sebagai pengamat taktik atau pencatat data statistik. Oh… atau mungkin Anda sedang menjalankan tugas sebagai talent scouter hingga tak peduli dengan ada atau tidaknya gol saat itu. Sekali lagi yakinilah bahwa gol (gol) yang terjadi saat itu memberikan hiburan tersendiri bagi Anda.

Tulisan kali ini merupakan awal dari beberapa seri yang mengangkat topik stadion yang paling menghibur dan tidak (sementara) di beberapa liga top Eropa. Hitung-hitungannya sangat sederhana, stadion yang paling menghibur adalah stadion dengan jumlah gol terbanyak dalam satu musim kompetisi. Gol yang dihitung hanya dari pertandingan liga saja, sedangkan pertandingan yang bertajuk Copa, Taça, Cup, Pokal, Coupe, dan perebutan piala-piala lainnya tidak masuk hitungan.

Karena besok Liga Belanda sudah memainkan laga pertamanya di musim 2014/15, maka edisi pertama tulisan berseri ini di mulai dari Eredivisie. Mungkin bisa dijadikan panduan bagi Anda yang sudah bersiap menjalankan football traveling (Ya Allah yang Maha Mendengar doa hamba-Nya). Diawali data dari musim 2000/01 hingga musim 2013/14. Ditampilkan dua grafik pada tiap musimnya yang menyajikan data lima stadion paling menghibur dengan banyak golnya dan lima stadion yang “kurang” menghibur dikarenakan minimnya gol yang tercipta disana. Goals For adalah gol yang diciptakan sang tuan rumah, sementara Goals Against mendefinisikan kebobolan sang tuan rumah. Warna hijau, kuning, dan merah mewakili posisi klub di klasemen akhir. Warna hijau untuk tim yang finish di lima besar, sedangkan merah bagi lima tim terbawah, dan kuning mewakili tim-tim papan tengah.

Musim 2000 – 2001

Data Eredivisie_0001

Ajax Amsterdam 70 37 NAC Breda
Willem II Tilburg 63 40 SC Heerenveen
Sparta Rotterdam 58 40 RKC Waalwijk
RBC Roosendaal 58 43 Fortuna Sittard
Feyenoord Rotterdam 57 47 Groningen

 

Musim 2001 – 2002

Data Eredivisie_0102

Utrecth 65 29 FC Twente
PSV Eindhoven 63 32 Roda JC Kerkrade
Ajax Amsterdam 61 35 Vitesse Arnhem
Willem II Tilburg 61 40 NEC Nijmegen 
RKC Waalwijk 57 43 FC Den Bosch 

 

Musim 2002 – 2003

Data Eredivisie_0203

Ajax Amsterdam 75 31 NAC Breda
Feyenoord Rotterdam 64 34 Groningen
Utrecth 59 35 FC Twente
SC Heerenveen 58 40 RBC Roosendaal
AZ Alkmaar 58 43 NEC Nijmegen

 

Musim 2003 – 2004

Data Eredivisie_0304

NAC Breda 61 36 RBC Roosendaal
FC Twente 60 38 RKC Waalwijk
PSV Eindhoven 59 39 PEC Zwolle
Feyenoord Rotterdam 59 42 Groningen
AZ Alkmaar 58 44 SC Heerenveen

 

Musim 2004 – 2005

Data Eredivisie_0405

Feyenoord Rotterdam 82 41 Utrecth
PSV Eindhoven 58 46 FC Den Bosch
SC Heerenveen 58 47 Groningen
De Graafschap 57 47 Vitesse Arnhem
NAC Breda 56 48 NEC Nijmegen

 

Musim 2005 – 2006

Data Eredivisie_0506

SC Heerenveen 66 35 Groningen
AZ Alkmaar 61 40 ADO Den Haag
Vitesse Arnhem 60 42 FC Twente
Feyenoord Rotterdam 58 43 NEC Nijmegen
Roda JC Kerkrade 58 44 PSV Eindhoven

 

Musim 2006 – 2007

Data Eredivisie_0607

PSV Eindhoven 67 41 Utrecth
FC Twente 62 42 NEC Nijmegen
Groningen 58 43 RKC Waalwijk
AZ Alkmaar 57 43 NAC Breda
Ajax Amsterdam 56 43 Roda JC Kerkrade

 

Musim 2007 – 2008

Data Eredivisie_0708

SC Heerenveen 82 39 Heracles Almelo
Ajax Amsterdam 77 39 AZ Alkmaar
Utrecth 62 42 Groningen
VVV-Venlo 60 43 Vitesse Arnhem
Sparta Rotterdam 59 43 FC Twente

 

Musim 2008 – 2009

Data Eredivisie_0809

SC Heerenveen 63 39 Heracles Almelo
PSV Eindhoven 56 39 ADO Den Haag
Feyenoord Rotterdam 55 43 NAC Breda
Willem II Tilburg 54 44 NEC Nijmegen
FC Volendam 54 45 De Graafschap

 

Musim 2009 – 2010

Data Eredivisie_0910

Ajax Amsterdam 68 33 Utrecth
Roda JC Kerkrade 65 40 Groningen
Heracles Almelo 61 43 NAC Breda
PSV Eindhoven 53 44 Sparta Rotterdam
VVV-Venlo 53 44 SC Heerenveen

 

Musim 2010 – 2011

Data Eredivisie_1011

Willem II Tilburg 76 44 De Graafschap
PSV Eindhoven 64 45 Vitesse Arnhem
ADO Den Haag 61 47 Ajax Amsterdam
Utrecth 59 48 NAC Breda
SC Heerenveen 58 49 NEC Nijmegen

 

Musim 2011 – 2012

Data Eredivisie_1112

PSV Eindhoven 77 43 RKC Waalwijk
Utrecth 72 44 Excelsior
SC Heerenveen 68 47 NEC Nijmegen
Ajax Amsterdam 63 48 ADO Den Haag
FC Twente 62 48 AZ Alkmaar

 

Musim 2012 – 2013

Data Eredivisie_1213

PSV Eindhoven 75 39 Utrecth
Heracles Almelo 70 43 RKC Waalwijk
VVV-Venlo 64 45 Groningen
SC Heerenveen 59 47 Roda JC Kerkrade
Willem II Tilburg 58 49 NEC Nijmegen

 

Musim 2013 – 2014

Data Eredivisie_1314

SC Heerenveen 70 44 NAC Breda
NEC Nijmegen 70 46 Heracles Almelo 
Feyenoord Rotterdam 61 46 PEC Zwolle
FC Twente 60 49 Cambuur
ADO Den Haag 59 51 Roda JC Kerkrade

2013 Turkey FIFA U-20 World Cup Cities: Antalya

Medical Park adalah grup rumah sakit terbesar yang jaringan pelayanan kesehatannya tersebar di banyak provinsi di Turki. Mungkin benar ada semacam benang merah dan keterkaitan yang erat antara kesehatan dan olahraga. Eksistensi Medical Park di dunia olahraga Turki cukup besar dengan peran sebagai sponsor beberapa tim olahraga. Tim tersebut antara lain: tim bola basket pria Trabzonspor, tim bola basket pria dan wanita Galatasaray, tim bola voli wanita Galatasaray, dan tim sepakbola Antalyaspor.

Prestasi tim asal kota Antalya ini tak banyak. Hanya dua kali menjadi juara liga pada tahun 1982 dan 1986. Itu pun liga di kompetisi kasta kedua liga Turki yang saat ini dikenal dengan nama PTT 1. Lig. Ada satu gelar yang mungkin lebih prestisius dibanding dua gelar tadi. Runner-up Piala Turki edisi ke-38 pada musim 1999/00. Saat itu mereka memaksakan hingga babak extra time untuk menyelesaikan pertandingan yang akhirnya dimenangkan Galatasaray tersebut.

akdeniz-university-stadium3_fys-tff-org.jpg

Akdeniz University Stadium sumber: fys-tff-org

Karena Galatasaray keluar sebagai juara Liga Turki di musim yang sama, maka Antalyaspor sebagai runner-up Turkish Cup berhak melaju ke babak kualifikasi UEFA Cup musim 2000/01. Klub yang bermarkas di kota yang dahulunya adalah bagian dari Republik Romawi ini bertemu dengan Kəpəz PFC, peringkat dua Azerbaijan Premier League musim sebelumnya, pada babak kualifikasi. Mendapati lawan yang bukan kelasnya, Antalyaspor menghempaskan lawannya itu 5-0 di kandang dan 2-0 saat away ke Tofig Bahramov Republican Stadium di Baku.

Akdeniz University Stadium_fys.tff.org

Akdeniz University Stadium sumber: fys.tff.org

Selanjutnya The Scorpions melaju ke babak putaran pertama. Lawan di babak ini berstatus sama dengan mereka. Werder Bremen adalah finalis DFB Pokal 1999/00, tapi bukan juaranya. Bayern Munich mengambil peran yang sama dengan Galatasaray pada musim itu. Menjuarai liga dan Piala Domestik. Antalyaspor menjadi tuan rumah pada 1st leg. Kekalahan dua gol tanpa balas menjadi pekerjaan rumah bagi Thomas Schaaf saat kembali ke Jerman. Sang arsitek, yang baru saja meninggalkan Werder Bremen pertengahan Mei 2013 kemarin setelah empat belas tahun masa kepelatihannya, membalikkan keadaan dua minggu kemudian. Hat-trick Ailton melengkapi kemenangan 6-0 Werder Bremen.

Sampai dengan saat ini, kekalahan tersebut masih menjadi pertandingan terakhir klub yang bermarkas di Akdeniz University Stadium pada kompetisi antar klub Eropa. Dalam beberapa tahun terakhir Antalyaspor sudah berpindah kandang sebanyak tiga kali. Pertama di Ataturk Stadium, kemudian ke Marden Sports Complex, dan terakhir Akdeniz University Stadium yang berkapasitas 7.100 tempat duduk.

akdeniz-university-stadium2_fys-tff-org.jpg

Akdeniz University Stadium sumber: fys-tff-org

Cile, Inggris, Irak, dan Mesir yang tergabung di Grup E akan memainkan sebagian besar laga di stadion yang terletak di kota yang terkenal sebagai tempat tujuan liburan ini. Total ada tujuh pertandingan di Akdeniz University Stadium: lima pertandingan di Grup E, satu pertandingan di Grup F antara Uzbekistan yang berhadapan dengan Uruguay, dan satu pertandingan di babak enam belas besar yang akan mempertemukan peringkat satu Grup E dengan peringkat kedua Grup D dengan kemungkinan Inggris bertemu dengan Yunani, atau Paraguay bersua Cile, mungkin Mexico menantang Irak, atau bahkan mempertemukan sesama wakil Afrika: Mesir melawan Mali. (soe)

2013 Turkey FIFA U-20 World Cup Cities: Bursa

Kenalkah Anda dengan Pablo Martín Batalla? Pemuda kelahiran 16 Januari 1984 ini  turut membawa Vélez Sársfield menjuarai Clausura Primera División Argentina tahun 2005. Lima tahun berlalu, kali ini Ia telah menjadi bagian dari skuat yang menjuarai Süper Lig Turki musim 2009/10. Dengan bermodalkan koefisien Liga Turki, sang juara berhak tampil pada babak grup Liga Champions musim 2010/11. Bersama dengan S.C. Braga, Hapoel Tel Aviv F.C., Tottenham Hotspur, F.C. Twente, dan MŠK Žilina, keenam klub ini memulai debutnya di babak grup Liga Champions. Jangankan mendapat tiket Europa League, sebagai hadiah menduduki peringkat ketiga di babak grup Liga Champions, satu kemenangan pun tak mampu diraih jawara Liga Turki ini. Jadi, kenapa Batalla menjadi kalimat pembuka paragraf ini? Karena Ia adalah pencetak gol pertama bagi Bursaspor di babak grup Liga Champions.

Bursa Ataturk Stadium_bursaspor.org.tr

sumber: bursaspor.org.tr

20 November 2010. Pertandingan kelima di babak grup. Semua empat pertandingan sebelumnya dilalui dengan kekalahan dan tak mampu mencetak satu gol pun. Hasil di matchday pertama dengan lawan yang sama di partai ini sudah terulang kembali. Bila gol Roberto Soldado di menit ke 76’ pada pertemuan pertama telah menyegel kemenangan 4-0 sang tamu, maka gol Soldado di menit ke 55’ di pertemuan kedua ini membuat tuan rumah unggul 5-0 sementara. Entah karena dengan semangat juang yang tinggi atau karena sudah nothing to lose, empat belas kemudian Batalla mencetak gol bersejarah itu. Hasil pertandingan malam itu: 6-1 untuk tuan rumah.

Bursa Ataturk Stadium(2)_fys.tgg.org

sumber: fys.tgg.org

Di pertandingan terakhir grup yang sudah tak menentukan lagi bagi keduanya, Glasgow Rangers menyambangi markas Busaspor. Hasil imbang 1-1 menyudahi pertandingan ini. Kali ini sejarah baru tercipta kembali setelah Sercan Yildirim mencetak gol di malam itu. Sercan adalah pemain kelahiran Bursa pertama yang mencetak gol di babak grup Liga Champions. Gol bersejarah itu hanya disaksikan 9.673 pasang mata penonton yang memadati Bursa Atatürk Stadium.

Bursa Ataturk Stadium_fys.tgg.org

sumber: fys.tgg.org

Sepanjang babak grup ini, terjadi tren penurunan jumlah penonton di stadion yang berkapasitas 25.213 ini. Stadion dipenuhi 22.055 penonton saat pertandingan pertama melawan Valencia. Animo warga Bursa sangat tinggi menyaksikan klub sepakbola kota mereka berlaga di babak grup Liga Champions untuk pertama kalinya. Ketika menjamu Manchester United pada matchday keempat, jumlah penonton turun menjadi 19.050 penonton saja. Kondisi ini terjadi entah karena tiga kekalahan yang didapat pada tiga pertandingan sebelumnya atau karena sudah tak berpeluang bahkan untuk mendapat tiket ke Europa League. Keadaan ini semakin menjadi setelah gol perdana Tiago Manuel Dias Correia menyegel kemenangan 3-0 Manchester United malam itu. Bagi yang kurang familiar dengan namanya, dia adalah Bébé, satu angkatan dengan Javier Hernandez dan Chris Smalling.

Bursa Ataturk Stadium_europlan-online.de

sumber: europlan-online.de

Stadion yang terletak di kota dengan populasi lebih dari 2,5 juta penduduk ini menyimpan kenangan tersendiri bagi tim nasional Turki. Tercatat tiga pertandingan monumental Turki terjadi disini. Pertama, saat kualifikasi Piala Dunia tahun 1998 ketika mengalahkan Belanda 1-0 lewat gol tunggal Hakan Şükür. Kedua, saat mengalahkan Jerman 1-0 pada kualifikasi Euro 2000. Terakhir, saat menahan Republik Irlandia 0-0 di babak play-off agar melaju ke babak grup Euro 2000. Mengapa hasil seri ini monumental? Karena hasil seri 1-1 yang didapat empat hari sebelumnya di Dublin.

Bursa Ataturk Stadium(3)_fys.tgg.org

sumber: fys.tgg.org

Satu pertandingan semifinal, perempat final, dan babak enam belas besar menjadi tiga pertandingan di luar enam pertandingan babak grup Piala Dunia U-20 yang akan digelar di stadion ini. Sama seperti lima stadion lainnya yang nampaknya difokuskan satu stadion untuk satu grup, maka Bursa Atatürk Stadium akan menjadi host grup F dengan lima pertandingan. Satu pertandingan lagi akan mementaskan Trezeguet bersama kompatriotnya melawan skuat Inggris pada pertandingan terakhir di Grup E. Bukan dia. Iya, Trezeguet yang ini bukan David Sergio Trezeguet yang pernah bersinar di Juventus dan bermain di divisi kedua Liga Argentina. Tapi ia adalah pemain Al-Ahly berkebangsaan Mesir bertinggi 191 cm dengan nama lengkap Mahmoud Ibrahim Hassan yang pertama kali dipanggil “Trezeguet” oleh Badr Ragab, mantan gelandang Al-Ahly, karena kemiripan wajahnya dengan sang bintang. (soe)

2013 Turkey FIFA U-20 World Cup Cities: Kayseri

Pertandingan antara Kayserispor dan Sivasspor pada tanggal 17 September 1967 menjadi hari terakhir bagi empat puluh penikmat sepakbola yang turut memadati stadion Kayseri Atatürk. Berdasarkan beberapa informasi di ranah digital, semua ini berawal dari gol pemain Kayserispor yang bernama Oktay Aktan pada menit ke-20’. Beberapa menit kemudian terjadi keributan antar kedua tim yang berujung pada satu kartu merah kepada pemain Kayserispor. Uniknya, beberapa menit kemudian wasit mengubah keputusannya dan membatalkan kartu merah tersebut.

Keadaan di lapangan mungkin terkendali, namun penonton di tribun tidak. Keributan yang sudah pecah dari sehari sebelumnya ketika pendukung Sivasspor telah tiba di Kayseri dilanjutkan kembali di dalam stadion. Dimulai dari saling mengejek dan berlanjut dengan pelemparan batu diantara kedua pendukung. Tak hanya batu, beberapa pendukung ternyata telah mempersenjatai diri dengan tongkat pemukul dan pisau. Keadaan semakin memanas yang membuat sekelompok pendukung tim tamu terdesak. Sebagian mencoba mencari jalan keluar dengan memasuki lapangan, lainnya mengerubungi pintu keluar. Mereka yang mencoba memasuki lapangan segera dihadang polisi yang membuat mereka kembali berbalik bergabung dengan kerumunan yang dalam keadaan panik mencari pintu keluar terdekat.

kadir has stadium_d.haberciniz.biz

sumber: d.haberciniz.biz

Sedikitnya tiga ratus orang terluka menggenapi tragedi sore itu, yang kebanyakan merupakan pendukung Sivasspor. Apakah mungkin karena fakta tersebut atau dendam yang terlalu membara, keadaan kacau ini tak berhenti di dalam stadion. Saat meninggalkan stadion, sekelompok pendukung tim tamu memecahkan kaca-kaca kendaraan yang bernomor polisi daerah Kayseri. Perlakuan serupa turut diterima kendaraan-kendaraan yang bernomor polisi daerah Kayseri saat mereka berpapasan dengan bus pendukung tim tamu dalam perjalanan pulang ke Sivas. Tiga paragraf pembuka ini hanyalah penggalan salah satu tragedi sepakbola di Turki yang dirangkum dari berbagai sumber di dunia maya. Cerita lengkapnya dapat Anda cari sendiri.

Kadir Has Stadium_pcdn.500px.net

sumber: pcdn.500px.net

Namun saksi bisu tragedi itu kini telah tiada. Dalam usia empat puluh lima tahun ia menghilang untuk selamanya. Stadion yang dapat menampung 26.500 penonton ini ditutup pada tahun 2009. Jejaknya kini dihapus oleh berbagai pusat perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan yang kini berdiri diatasnya paska dirobohkan pada tanggal 16 Januari 2009.

kadir has stadium_fys.tff.org

sumber: fys.tff.org

Hanya berselang satu bulan dua puluh hari, warga Kayseri dan pendukung Kayserispor dan Kayseri Erciyesspor mendapatkan stadion baru yang megah nan modern. Kadir Has Stadium. Partai antara Kayseri berhadapan dengan Fenerbahçe menandai diresmikannya stadion baru pada hari itu. Stadion yang berdiri di Atatürk Sports Complex ini berkapasitas 32.864 tempat duduk. Memiliki beberapa restoran, kafe, VIP area dan mampu menampung 1.785 mobil di lapangan parkirnya. Kabarnya, di sekitar stadion yang mendapat rating bintang empat UEFA ini akan dibangun dua pusat perbelanjaan.

Kadir Has Stadium_sporkeyfi.com

sumber: sporkeyfi.com

Kadir Has Stadium akan menjadi venue bagi delapan pertandingan. Dari enam pertandingan di Grup B, hanya pertandingan yang mempertemukan Korea Selatan dengan Nigeria saja yang dihelat di Istanbul: Ali Sami Yen Arena. Selebihnya lima pertandingan digelar di Kadir Has Stadium. Dua pertandingan di babak knock-out adalah satu pada babak enam belas besar dan perempat final. Oh ya… satu lagi pertandingan babak grup yang diselenggarakan disini adalah partai terakhir yang pemenangnya mungkin tidak akan menjadi juara atau runner-up di Grup A adalah kala Ghana bersua dengan Amerika Serikat. (soe)

kadir has stadium(2)_fys.tff.org

sumber: fys.tff.org

2013 Turkey FIFA U-20 World Cup Cities: Gaziantep

Mehmet Kamil Ocak. Lahir pada tanggal 19 Februari 1914. Serangan jantung mengakhiri hidupnya di hari Rabu pada tanggal 21 Mei 1969. Anak mantan seorang walikota Gaziantep, Mustafa Ocak, ini adalah lulusan Robert College di Istanbul pada tahun 1935. Anda para pecinta sastra postmodern sudah pasti tentu mengenal Orhan Pamuk. Penerima hadiah Nobel di bidang sastra tahun 2006 ini pun salah satu lulusan Robert College.

Kembali ke Mehmet Kamil Ocak. Di tahun 1941 Ia mulai memasuki dunia politik setelah selama tiga tahun bekerja di Bank Sentral Turki. Karir politiknya dimulai di Democrat Party yang turut membawanya pada kedudukan sebagai walikota Gaziantep selama satu tahun yang dimulai sejak akhir tahun 1955. Justice Party yang notabene partai baru di awal tahun 1960-an menjadi biduk politik beliau selanjutnya. Karirnya terus menanjak sampai puncaknya ia ditunjuk sebagai menteri olahraga Turki oleh Perdana Menteri Süleyman Demirel.

Atas kontribusinya dalam dunia olahraga, sebuah stadion baru di Gaziantep yang diresmikan pada tahun 1974 dinamakan Gaziantep Kamil Ocak Stadium.

kamil ocak stadium_gaziantep.gsb.gov.tr

Kamil Ocak Stadium – sumber: gaziantep.gsb.gov.tr

Stadion yang berkapasitas sekitar enam belas ribu kursi ini adalah home base dari klub Gaziantepspor. Klub yang berdiri delapan puluh lima hari lebih awal dari wafatnya Mehmet Kamil Ocak ini finish di peringkat sepuluh Spor Toto Super League musim 2012/13. Satu lagi klub sekota yang berkandang disini: Gaziantep Büyüksehir Belediyespor. Serupa dengan klub sekota yang tergolong klub papan tengah, klub ini menyelesaikan musim 2012/13 di peringkat tiga belas kasta kedua liga sepakbola profesional di Turki: PTT 1. League.

Sebagai klub yang belum pernah menjuarai Liga Turki, prestasi terbaik Gaziantepspor di liga adalah menduduki peringkat ketiga klasemen pada musim 1999/00 dan 2000/01, klub ini lumayan sering mondar-mandir tampil di kompetisi antar klub Eropa. Dimulai dengan keikutsertaan di Piala Intertoto tahun 1996. Di kompetisi yang akhirnya dijuarai Guingamp, Karlsruher SC, dan Silkeborg IF ini Gaziantepspor tergabung di Grup 10. Pengalaman pertama di kompetisi antar klub Eropa, Gaziantepspor berada di peringkat empat grup dari lima klub di klasemen akhir.

kamil ocak stadium_gaziantepspor.org.tr

Kamil Ocak Stadium – sumber: gaziantepspor.org.tr

Sempat beberapa musim vakum dari kompetisi antar klub Eropa, Gaziantepspor kembali berpartisipasi di musim 2000/01. Kali ini mereka berada di level kompetisi yang lebih baik: UEFA Cup (sekarang: Europa League). Capaian apa yang mereka raih? Dieliminasi Deportivo Alavés pada babak putaran pertama. Musim berikutnya mereka harus merangkak lebih awal dimulai dari babak kualifikasi di kompetisi antar klub Eropa yang sama dengan musim sebelumnya. Lagi-lagi perjalanan Eropa mereka terhenti di babak putaran pertama.

Dua musim kemudian, penampilan mereka di kompetisi antar klub Eropa membenarkan kata pepatah bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik dan juga practice makes perfect.  Mereka sudah tancap gas sejak babak putaran pertama. Hapoel Tel Aviv yang menyingkirkan mereka di kompetisi yang sama dua musim kemarin, kali ini mendapatkan karmanya. Selanjutnya wakil Perancis, RC Lens, mereka libas di dua leg dengan agregat 6-1 pada babak putaran kedua UEFA Cup.

kamil ocak stadium_fys.tff.org

Kamil Ocak Stadium – sumber: fys.tff.org

Peruntungan klub-klub Turki di musim 2003/04 UEFA Cup kali ini dapat dibilang sangat baik. Sampai di babak putaran ketiga, Gaziantepspor ditemani pula oleh: Galatasaray, Beşiktaş, dan Gençlerbirliği. Nama terakhir ini secara meyakinkan menggebuk Parma dengan agregat 4-0. Hal yang cukup unik dialami Galatasaray dan Beşiktaş. Keduanya bertemu wakil Spanyol yang berawalan “V”: Valencia dan Villarreal. Keduanya pun disingkirkan dengan agregat yang sama: 2-5. Namun, keberhasilan Gençlerbirliği yang berhasil menyingkirkan wakil Italia tak diikuti Gaziantepspor. AS Roma memulangkan mereka dengan agregat skor 1-2. Hasil di kompetisi di Eropa musim ini jadi pencapaian terbaik yang pernah mereka raih sejauh ini, bahkan saat mereka kembali bertarung di Europa League di musim 2011/12. Keberhasilan mengalahkan Minsk dengan agregat 6-2 hanya memberikan kebanggaan sesaat bagi para fans mereka, karena Legia Warsaw menghentikan langkah mereka di babak putaran ketiga.

Berbicara mengenai dukungan fans The Falcons, atmosfer yang mereka ciptakan setiap laga kandang sangat luar biasa. Bendera klub dimana-mana plus flare merah menyala selalu menghiasi stadion di kota terpadat ke enam di Turki ini. Populasi penduduk di Gaziantep lebih dari 1,3 juta jiwa. Wilayah ini termasuk salah satu pusat pertanian di Turki dengan hasil utama buah zaitun. Di Gaziantep pula terdapat kawasan industri terorganisir terbesar di Turki. Potensi lain yang cukup berkembang di Gaziantep adalah industri pariwisatanya.

kamil ocak stadium_i.onbesyirmibes.org

Kamil Ocak Stadium – sumber: i.onbesyirmibes.org

Akhir kata, semoga delapan pertandingan, enam pertandingan di babak grup dan dua pertandingan pada babak enam belas besar, FIFA U-20 World Cup yang akan dilangsungkan di stadion ini masih dapat berlangsung meriah meskipun tak satu pun pertandingan babak grup sang tuan rumah berlangsung disini. Ups… tunggu dulu. Bila Turki hanya finish sebagai runner-up grup, artinya tuan rumah akan masuk agenda pertandingan terakhir di stadion ini pada babak enam belas besar yang dijadwalkan akan mempertemukan runner-up Grup C dengan runner-up Grup A. Pertanyaannya kemudian adalah: negara mana yang berpeluang menduduki peringkat kedua di Grup A? Jawabannya: (Tanpa meremehkan kemampuan USA dan Ghana) kalau bukan Gerard Deulofeu dan kawan-kawan, ya… berarti Paul Pogba dan kawan-kawan. (soe)

Post Navigation

%d bloggers like this: