Archive for the category “Women”

Berebut Tiga Tiket Ke Kanada di Namibia

Genoveva Añonma Nze tepat berusia dua puluh tujuh tahun pada hari kedua penyelenggaraan Piala Afrika Wanita edisi ke sembilan yang dihelat di Namibia sejak tanggal 11 Oktober lalu. Namun ada sesuatu yang kurang di momen ulang tahun topskor Bundesliga Women musim 2011/12 tersebut. Itu karena Equatorial Guinea, negaranya, tidak berpartisipasi di kejuaraan tertinggi sepakbola wanita benua Afrika tersebut.

Satu golnya di babak kualifikasi kala away ke Pantai Gading hanya memberikan Equatorial Guinea kemenangan yang berumur lima menit. Tuan rumah memaksakan pertandingan berakhir seri melalui eksekusi penalti. Laga kedua yang digelar di Malabo, ibukota Equatorial Guinea, menjadi antiklimaks buat tuan rumah. Unggul cepat di menit ketiga, negara yang terletak di Afrika Tengah ini harus menunggu hingga menit ke-90 untuk hanya menyamakan kedudukan mejadi 2-2.

Ketidaklolosan Equatorial Guinea merupakan catatan untuk pertama kalinya juara bertahan tidak berpartisipasi. Padahal performa negara tetangga Kamerun ini sedang menanjak. Dimulai dari memutus tren juara Nigeria pada tahun 2008, Equatorial Guinea tak pernah absen di final kejuaraan dwi tahunan ini setelahnya. Menginterupsi gelar-gelar juara Nigeria hanya mampu dilakukan oleh Equatorial Guinea. Delapan edisi penyelenggaraan sebelumnya, Nigeria menyapu bersih gelar juara di lima penyelenggaraan pertama. Di edisi keenam penyelenggaraan, Nigeria harus puas menyaksikan Equatorial Guinea yang menjadi juara di hadapan pendukungnya sendiri.

Berbicara mengenai tuan rumah, Namibia menjadi negara keempat yang ditunjuk sebagai tuan rumah. Nigeria dan Afrika Selatan menjadi dua negara yang paling sering dipilih sebagai tuan rumah sebanyak tiga kali, disusul Equatorial Guinea dengan dua kali terpilih sebagai tuan rumah. Namun pemilihan Namibia sebagai tuan rumah tampak agak sedikit dipaksakan bila mendengar bahwa banyak kabar mengenai lambatnya persiapan. Bahkan Namibia Women’s Super League harus dihentikan sementara musim ini dikarenakan dana operasional yang dialihkan guna membiayai pagelaran dwi tahunan ini.

Akhir kata, bagaimanapun juga Namibia sudah berusaha keras agar penyelenggaraan sekaligus debut mereka berlaga di Piala Afrika Wanita berjalan lancar. Dua stadion yang sudah disiapkan akan menjadi medan laga bagi delapan negara peserta yang berharap mendapatkan satu dari tiga tiket guna berlaga di Kanada tahun depan. (soe)

*) Waktu Indonesia Bagian Barat (GMT +7)

GROUP STAGE
11 OCT
22.00 NAMIBIA ZAMBIA Sam Nujoma Stadium
12 OCT
01.00 NIGERIA IVORY COAST Sam Nujoma Stadium
22.00 SOUTH AFRICA CAMEROON Independence Stadium
14 OCT
01.00 ALGERIA GHANA Independence Stadium
22.00 ZAMBIA NIGERIA Sam Nujoma Stadium
15 OCT
01.00 IVORY COAST NAMIBIA Sam Nujoma Stadium
22.00 CAMEROON ALGERIA Independence Stadium
16 OCT
01.00 GHANA SOUTH AFRICA Independence Stadium
17 OCT
22.00 NAMIBIA NIGERIA Sam Nujoma Stadium
22.00 ZAMBIA IVORY COAST Independence Stadium
18 OCT
22.00 SOUTH AFRICA ALGERIA Independence Stadium
22.00 CAMEROON GHANA Sam Nujoma Stadium
SEMI-FINALS
22 OCT
22.00 NIGERIA SOUTH AFRICA Sam Nujoma Stadium
23 OCT
01.00 CAMEROON IVORY COAST Sam Nujoma Stadium
PLAY-OFF FOR THIRD PLACE
25 OCT
  22.00 SOUTH AFRICA IVORY COAST Sam Nujoma Stadium
FINAL
26 OCT
  01.00 NIGERIA CAMEROON Sam Nujoma Stadium

Upaya Mereka Tiba di Kanada

Piala Dunia Wanita U-20 serasa kembali ke rumahnya. Kanada. Turnamen dua tahunan yang dimulai dua belas tahun lalu ini mengambil tempat di Kanada sebagai tuan rumah pertama penyelenggaraannya. Setelah Thailand, Rusia, Cile, Jerman, dan Jepang menjadi tuan rumah berikutnya, kini Kanada kebagian jatah sebagai host kembali karena kebijakan FIFA yang mensyaratkan tuan rumah Piala Dunia Wanita harus menggelar Piala Dunia U-20 di negaranya satu tahun sebelum penyelenggaraan Piala Dunia. Layaknya Piala Konfederasi pada sepakbola pria. Nah, terpilihnya Kanada sebagai tuan rumah Piala Dunia Wanita 2015 ini tidak terlepas dari penarikan diri Zimbabwe dari pencalonan sebagai tuan rumah yang hanya diikuti oleh dua negara ini.

Enam belas negara dari enam konfederasi akan berlaga di kota Edmonton, Monton, Montreal, dan Toronto yang terbagi menjadi empat grup. Kanada, Finlandia, Ghana, dan korea Utara di Grup A. Brazil, Cina, Jerman, dan USA di Grup B. Inggris, Mexico, Nigeria, dan Korea Selatan di Grup C. Kosta Rika, Paraguay, Perancis, dan Selandia Baru di Grup D. Bagaimana perjalanan tim-tim ini menuju Kanada 2014? Berikut kisahnya.

Selandia Baru berangkat ke Kanada dengan status juara 2014 OFC U-20 Women’s Championship. Hanya empat negara yang mengikuti turnamen yang diadakan untuk keenam kalinya ini. Selandia Baru selaku tuan rumah, Papua Nugini, Tonga, dan Vanuatu. Tuan rumah memperoleh poin sempurna dengan memasukkan delapan belas gol dan hanya kemasukan satu gol, itu pun melalui gol bunuh diri Daisy Cleverley kala melawan Tonga dimana ia mencetak gol untuk Selandia Baru tujuh belas menit sebelumnya. Emma Rolston yang memborong empat gol kala Selandia Baru membantai Vanuatu 12-0 menjadi topskor turnamen, dibelakangnya ada nama Martine Puketapu yang mencetak tiga gol pada pertandingan yang sama.

Perjalanan Ghana untuk lolos ke Kanada terbilang unik, sedangkan Nigeria terbilang sangat menarik. Konfederasi Afrika menyeleksi wakilnya untuk berlaga di 2014 FIFA U-20 Women’s World Cup melalui African U-20 Cup of Nations for Women. Turnamen ini terdiri dari empat babak: preliminary round, first round, second round, dan third round. Uganda melawan South Sudan menjadi satu-satunya partai di preliminary round. Hasilnya, Uganda menang 9-0 di leg pertama dan 13-0 di leg kedua. Enam belas negara berlaga di babak selanjutnya, first round. Delapan tim lolos ke second round, dimana dua diantaranya tanpa bertanding sama sekali. Uganda yang diuntungkan karena Mesir menarik diri dari turnamen dan Guinea-Bissau melakukan hal sama yang menguntungkan lawannya: Ghana. Babak ini akan meloloskan empat negara guna bertanding di tahapan akhir, third round. Dua negara yang mendapat ‘bye’ di first round bertemu di babak ini. Lagi-lagi Ghana belum memainkan pertandingan sama sekali di turnamen ini. Uganda mengundurkan diri dengan alasan keuangan dikarenakan turnamen yang berlangsung dengan sistem home and away.

Ghana akhirnya melakoni partai pertamanya di babak puncak, melawan Equatorial Guinea. Saling mengalahkan dengan skor 1-0 di dua pertemuan, pertandingan harus diselesaikan dengan adu penalti yang dimenangkan The Black Princesses 4-3. Bertolak belakang dengan Nigeria yang melalui tiga babak di turnamen ini dengan sangat meyakinkan. Menggunduli Sierra Leone 16-0, melahap Tunisia 8-0, dan melibas Afrika Selatan 7-0 di babak terakhir. Nigeria kembali meneruskan tradisi selalu lolos ke FIFA U-20 Women’s World Cup. Sedangkan kelolosan Ghana kali ini adalah untuk yang ketiga kali berturut-turut.

Korea Selatan, Korea Utara, dan Cina adalah wakil Konfederasi Asia untuk berlaga di Kanada tahun ini. Mereka adalah tiga tim teratas pada turnamen AFC U-19 Women’s Championship 2013 yang dilangsungkan dengan format round robin, tiap tim saling bertemu satu sama lain. Negara peserta lainnya adalah Jepang, Australia, dan Myanmar. Korea Selatan tak terkalahkan di lima laga. Memperoleh tiga belas poin hasil empat kali menang dan satu kali hasil imbang 2-2 melawan Cina. Di laga lainnya, Cina mendapatkan hasil imbang 2-2 kembali saat bertemu Jepang, memenangkan dua pertandingan dan kalah dari Korea Utara. Sedangkan Korea Utara memenangkan tiga laga, imbang satu kali, dan kalah satu kali oleh Korea Selatan. Tiga negara yang lolos ini menempatkan wakilnya masing-masing di daftar pencetak gol terbanyak. Korea Selatan diwakili sang MVP turnamen, Jang Selgi, dengan delapan gol. Kemudian diikuti oleh Wang Shuang asal Cina dengan lima gol, dan Ri Un Sim dari Korea Utara dengan empat gol.

Selain Kanada sebagai tuan rumah, Konfederasi CONCACAF diwakili pula oleh USA, Mexico, dan Kosta Rika. Tiga tim ini adalah juara, runner-up, dan peringkat ketiga di turnamen 2014 CONCACAF Under-20 Women’s Championship. Delapan negara dibagi menjadi dua grup. USA dan Kosta Rika lolos mewakili Grup A, sedangkan Mexico dan Trinidad and Tobago adalah dua negara yang lolos dari Grup B. Sang pemuncak tiap grup lolos dengan performa yang sangat meyakinkan. USA dengan sembilan poin dan surplus sembilan belas gol. Mexico dengan poin yang sama dengan USA dan surplus delapan belas gol. Pertandingan final mempertemukan kedua negara ini setelah di semifinal Mexico mengalahkan Kosta Rika 3-1 dan USA melibas 6-0 Trinidad and Tobago. Akhirnya USA mengakhiri turnamen dengan total 29 gol tanpa kemasukan setelah mengalahkan Mexico.

Partai sengit justru terjadi pada perebutan tempat ketiga sekaligus tiket terakhir untuk berlaga di 2014 FIFA U-20 Women’s World Cup. Trinidad and Tobago unggul 3-1 di babak pertama. Kosta Rika menyamakan kedudukan di babak kedua dan memaksakan laga berlanjut ke babak extra time. Kosta Rika menutup pertandingan dengan skor 7-3 setelah mencetak masing-masing dua gol di tiap babak extra time. Topskor turnamen diwakili kedua finalis. McKenzie Meehan dari USA dan Tanya Samarzich dari Meksiko yang masing-masing mencetak enam gol.

Konfederasi CONMEBOL diwakili oleh Brazil dan Paraguay di 2014 FIFA U-20 Women’s World Cup.. Keduanya adalah peringkat satu dan dua 2014 South American Under 20 Women’s Championship. Turnamen ini diikuti sepuluh tim yang dibagi menjadi dua grup. Juara dan runner-up tiap grup melaju ke babak selanjutnya yang berformat round robin. Di Grup A, Brazil yang mengumpulkan sepuluh poin dan Kolombia dengan delapan poin adalah juara dan runner-up Grup A. Sedangkan, sepuluh poin Paraguay dan sembilan poin Bolivia meloloskan keduanya dari Grup B. Brazil dan Paraguay berhasil menumbangkan Kolombia dan Bolivia yang membuat partai terakhir yang mempertemukan keduanya layaknya sebuah partai final. Gol dari Andressa  dan Ludmila menjadi pembeda poin yang dikumpulkan Brazil dan Paraguay. Sembilan poin Brazil memastikan mereka sebagai pemuncak klasemen.

Delapan negara berebut menjadi juara dan runner up di dua grup UEFA Women’s U-19 Championship 2013 Final Tournament. Selain memperebutkan gelar juara, menjadi semifinalis di turnamen ini juga berarti lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 di Kanada. Kemenangan 3-0 yang diperoleh Perancis atas Wales dan Inggris atas Denmark di pertandingan terakhir Grup A memastikan keduanya melenggang ke babak semifinal, setelah pertemuan keduanya di pertandingan pertama berakhir dengan skor kacamata. Di grup B, keberhasilan Finlandia menahan imbang Jerman dan tumbangnya Swedia 0-5 dari Denmark memastikan raihan tujuh poin Jerman dan lima poin Finlandia untuk lolos ke babak semifinal. Kemenangan 4-0 Inggris atas Finlandia memperpanjang rekor tidak kebobolan sejak babak grup. Di pertandingan sebelumnya, Perancis telah lebih dulu memastikan tiket final setelah membungkan Jerman 2-1. Final yang ideal tecipta, hingga sembilan puluh menit berakhir skor masih 0-0. Gol Sandie Toletti dan Aminata Diallo di babak extra time memastikan gelar ketiga Perancis dari tujuh final yang telah dilakoni. (soe)

Tantangan Debutan untuk Mantan Debutan

Sesuai dengan judulnya, final UEFA Women’s Champions League (selanjutnya disebut WCL) kali ini akan menyuguhkan pertarungan antara sang debutan WCL, Tyresö, melawan jawara bertahan yang saat mendapatkan titel ini tahun lalu berstatus debutan. Pertarungan antara wakil Jerman dan Swedia ini adalah penyelenggaraan final WCL yang ketiga belas. Faktanya, sampai dengan final di musim ini, tidak ada satu pun final yang tidak pernah melibatkan klub-klub asal Jerman maupun Swedia.

Tyresö FF_unwomen.se

Tyresö FF – sumber: unwomen.se

Pada tulisan menjelang final tahun kemarin belum banyak dibahas mengenai penyelenggaraan WCL, dimana formatnya sangat berbeda dengan Champions League (selanjutnya disebut CL). WCL terdiri dari satu babak kualifikasi dengan format grup, empat putaran babak gugur yang berlangsung dua leg, dan satu babak final. Pada babak kualifikasi, klub-klub yang berasal dari liga dengan koefisien rendah dibagi ke dalam sepuluh grup yang diisi masing-masing empat klub. Pertandingan dilaksanakan di satu stadion salah satu peserta grup tersebut. Para pemuncak grup pada babak kualifikasi melenggang ke babak tiga puluh dua besar bersama dua puluh dua klub yang langsung lolos ke babak tersebut.

Babak tiga puluh dua besar ini adalah fase pertama dari empat putaran ke depan sebelum final: babak enam belas besar, quarter final, dan semifinal. Semuanya berlangsung dalam dua leg: kandang dan tandang. Babak final diselenggarakan di kota yang sama dengan pelaksanaan babak final Champions League (pria), namun dengan stadion yang berbeda. Jika final CL musim 2013/14 mengambil tempat di Estádio do Sport Lisboa e Benfica, tahun ini final WCL diselenggarakan di Estádio Do Restelo.

Final yang akan dipimpin oleh Kateryna Monzul dari Ukraina ini adalah kali kelima klub Jerman bertemu dengan klub Swedia. Namun bila dihitung dengan format baru: Women’s Champions League, ini adalah final pertama yang mempertemukan dua klub asal Jerman dan Swedia. Empat final sebelumnya, dimana final berlangsung kandang dan tandang (kecuali pada pelaksanaan perdana dimana final hanya dilangsungkan satu leg saja), masih dalam format lama yang bernama UEFA Women’s Cup.

Empat gelaran final tersebut hanya melibatkan empat klub. Dimana tiga pertandingan final selalu diwakili oleh 1. FFC Frankfurt dan Umeå IK: 2001/02, 2003/04, dan 2007/08. Pada pertemuan pertama di tahun 2002 yang merupakan gelaran perdana UEFA Women’s Cup, 1. FFC Frankfurt mengungguli Umeå IK dua gol tanpa balas. Di pertemuan kedua pada tahun 2004, Umeå IK membalas kekalahan pada final sebelumnya. Menang 3-0 di kandang serta menggunduli 1. FFC Frankfurt 5-0 saat melawat ke Jerman.

Empat tahun berselang, keadaan berulang, kedua tim bertemu kembali dan total tercipta tujuh gol pada dua pertemuan kandang dan tandang. Bila pada final sebelumnya Umeå IK yang mencetak semua gol (8 gol) kandang dan tandang, kali ini 1. FFC Frankfurt harus puas hanya unggul satu gol dimana hasil seri 1-1 saat bermain di Swedia dan menang 3-2 saat bermain di kandang. Satu final lagi yang melibatkan wakil Jerman dan Swedia adalah ketika 1. FFC Turbine Potsdam bertemu Djurgårdens IF pada final tahun 2005. Kala itu wakil Jerman unggul 2-0 di Stockholm dan menang 3-1 di kandang. Total dua puluh tiga gol tercipta dalam empat kali final tersebut.

Dalam perjalanan Wolfsburg menjadi juara di musim kemarin sempat bersua dengan wakil Swedia di babak enam belas besar. Kala itu FC Malmö dikalahkan baik saat tandang maupun kandang, dengan kemenangan 3-1 saat bermain di kandang yang melengkapi agregat menjadi 5-2. Sedangkan Tyresö belum pernah sekali pun bertemu dengan wakil Jerman di kompetisi ini. Bila Tyresö mampu mengalahkan Wolfsburg, maka Tyresö akan menjadi klub kedelapan yang memenangkan WCL dan klub kelima dalam sejarah WCL yang membawa pulang trofi saat menjalani debut. Empat klub sebelumnya berasal dari Jerman: 1. FFC Frankfurt, 1. FFC Turbine Potsdam, FCR 2001 Duisburg, dan Wolfsburg.

Perjalanan Tyresö menuju final diawali dari babak 32 besar, delapan pertandingan dijalani dengan memenangkan lima laga dan tak terkalahkan. Mencetak sembilan belas gol dan kemasukan tiga gol. Sektor penyerang menjadi tumpuan utama Tyresö menjebol gawang lawan. Tercatat 89,5% kontribusi lima penyerang Tyresö, dengan dua nama teratas: Christen Press (47,4%) dan sang pemenang lima kali FIFA Women’s World Footballer of the Year: Marta (26,3%). Dilengkapi dengan kontribusi masing-masing 5,3% dari pemain belakang dan tengah Tyresö.

Konbtribusi Gol

Konbtribusi Gol Tiap Lini Para Finalis – footiczs.com

Dengan jumlah pertandingan menuju final yang sama dengan lawannya, anak asuh Ralf Kellermann unggul jauh dengan mencetak 41 gol dan hanya kemasukan empat gol. Kontribusi tiap lini dalam mencetak gol agak merata dengan 56,1% dicetak oleh para penyerang, 34,1% dilakukan midfielders, dan 9,8% disumbangkan oleh pemain belakang.

Dengan membagi sembilan puluh menit plus waktu tambahan, maka akan didapat sepuluh rentang waktu untuk melihat waktu terciptanya gol pada kedua tim dalam perjalanan ke final. Tyresö mencetak gol paling banyak di rentang waktu menit ke ‘61 sampai ‘70. Empat gol tercipta pada rentang waktu tersebut. Diikuti kemudian dengan masing-masing tiga gol pada rentang menit ’21 sampai ’30 dan ’71 sampai ’80. Pencetak gol pada ketiga rentang waktu tersebut semua berposisi sebagai penyerang.

Minute Goal WCL 2014

Sedangkan tiga rentang waktu dimana The She-Wolves banyak mencetak gol adalah, pertama: pada saat memasuki menit ’11 sampai ’20, dimana para penyerang menyumbangkan dua gol, pemain belakang berkontribusi satu gol, dan sisanya milik para midfielders. Kedua, saat hendak memasuki dan setelah waktu turun minum: menit ke-’41 hingga ’50. Enam gol tercipta pada saat ini: tiga milik para penyerang dan dua oleh pemain tengah. Ketiga, di kala memasuki akhir pertandingan: menit ke-’81 sampai ’90: lima gol dicetak para penyerang dan satu gol oleh pemain tengah.

Dalam rentang waktu produktif kedua tim, masing-masing ada satu pemain yang berkontribusi paling besar. Di Tyresö tercatat nama Christen Press yang mencetak semua gol pada rentang menit ’61 hingga ’70. Di menit tersebut hampir setengah jumlah gol yang di cetak pemain berumur 25 tahun di musim ini terjadi, sembilan gol yang menempatkan pemain asal USA ini menjadi top skorer sementara. Di posisi kedua pencetak gol terbanyak sementara adalah pemain veteran dari Wolfsburg: Martina Müller. Dalam rentang waktu dimana Die Wölfinnen paling banyak mencetak gol, enam puluh persen adalah hasil kontribusi pemain berusia 34 tahun ini. Dengan hanya terpaut satu gol dari sang pemuncak top skorer dan didukung komposisi skuat yang lebih baik, kemungkinan besar Müller dapat melampaui perolehan gol Press.

Christen Press - sumber: tyresoff.se

Christen Press – sumber: tyresoff.se

Conny Pohlers dan Marta akan bersua kembali di final, setelah final di tahun 2008. Saat itu, pada leg pertama yang dilangsungkan di Umeå, Marta mencetak gol cepat di menit pertama. Namun gol tersebut hanya bertahan empat menit setelah Conny Pohlers menyegel skor akhir. Marta yang masih berpeluang mendapatkan medali pemenang keduanya sekaligus menjadi top skor kompetisi, harus gigt jari setelah tim tamu ditundukkan 3-2 dengan Conny Pohlers turut mencetak dua gol. Marta pun harus merelakan berbagi gelar top skorer dengan Conny Pohlers.

Kemenangan di partai puncak pada tanggal 22 Mei 2014 ini amat berarti bagi kedua finalis. Bagi Tyresö yang sedang menghadapi masalah finansial, kemenangan ini akan menjadi sejarah klub dimana musim depan mereka terancam bermain di divisi tiga liga domestik karena gagal menyampaikan laporan keuangan tahun 2013 yang telah jatuh tempo pada enam belas Maret lalu. Pembelian beberapa pemain bintang dituding sebagai biang keladi permasalahan finansial ini. Akibatnya, dikabarkan beberapa pemain, seperti Christen Press, Verónica Boquete, Whitney Engen, dan Marta akan mencari klub baru di musim panas nanti. Bila takluk dari Wolfsburg, akan menjadi kegagalan keempat di final ketujuh dengan representasi klub Swedia.

Sedangkan anak asuh Ralf Kellermann berharap dapat mengulangi prestasi Umeå IK dan Lyon yang dapat mempertahankan trofi pada final ketujuh secara beruntun dimana selalu ada wakil Jerman ini. Lain lagi dengan catatan manis penggawanya bila Wolfsburg yang angkat trofi. Viola Odebrecht dan Conny Pohlers akan merasakan juara keempat kali mereka. Nama terakhir yang tahun kemarin membuat rekor dengan menajdi juara di tiga klub berbeda, pasti sangat antusias menjalani partai terakhirnya di kejuaraan Eropa sebelum pensiun di musim panas nanti.

Akankah Christen Press yang memiliki rataan mencetak gol tiap delapan puluh menit sekali dapat menuliskan sejarah sebelum kepergiannya? Mungkinkah dua penyerang muda berusia sembilan belas tahun Die Wölfinnen, Lyn Meyer dan Jovana Damnjanović, yang mempunyai rataan mencetak gol tiap tiga puluh dan 64 menit yang akan membantu mewujudkan ambisi klubnya. Atau malah pemain gaek berumur 35 tahun dengan rataan gol tiap 28 menit ini yang akan menorehkan gol kemenangan agar trofi tak lari dari almari. Dialah Conny Pohlers(soe)

Pesta Para Wanita Muda di Kosta Rika

Almanak menunjukkan tanggal 5 April 1997, hari Sabtu kala itu. Lima puluh lima ribuan penonton telah menyesaki Old Trafford. Sang tuan rumah yang berstatuskan double winner musim sebelumnya telah siap menjamu Derby County. Namun, Red Devils dikejutkan gol Ashley Ward di menit ke-29 disusul gol Paulo Wanchope enam menit kemudian. Eric Cantona mencetak gol ke-81 nya bersama United saat babak kedua berjalan dua menit. Gol dari babyface supersub, Ole Gunnar Solskjaer, di menit ke-76 hanya mengubah skor menjadi 2-3 setelah satu menit sebelumnya Dean Sturridge menjebol gawang Peter Schmeichel.

Poin penting pertandingan lawas tadi bukanlah kemenangan pasukan Jim Smith atas anak asuh Alex Ferguson. Adalah gol kedua Derby yang dicetak oleh pemain seharga enam ratus ribu pounds yang baru ditransfer sembilan hari sebelum pertandingan. Wanchope membukukan gol debutnya di liga Inggris dengan sensaional: mendapat umpan dari tengah lapangan, pemain bertinggi 193 cm ini menggiring bola melewati empat pemain United sebelum mengelabui sang ayah Kasper Schmeichel. Saat perayaan 125 tahun The Rams, fans memilih gol tersebut sebagai gol terbaik sepanjang sejarah Derby.

Karir Paulo Wanchope dimulai di CS Herediano. Klub yang berasal dari Heredia ini adalah klub tersukses ketiga di Divisi Primer Kosta Rika dengan dua puluh tiga gelar juara, hanya kalah dari LD Alajuelense dan Deportivo Saprissa dengan dua puluh sembilan gelar. Kandang dari dua klub yang disebut terakhir akan menjadi venue Piala Dunia U-17 Wanita (selanjutnya disingkat PDWU17) yang digelar pada 15 Maret hingga 4 April 2014. Bersama Estadio Alejandro Morera Soto di Alajuelense dan Estadio Ricardo Saprissa Aymá  di Tibás, Estadio Nacional de Costa Rica di San José serta Estadio Edgardo Baltodano Briceño di Liberia melengkapi empat stadion yang akan menggelar tiga puluh dua pertandingan nanti.

Penyelenggaraan PDWU17, yang dilakukan tiap tahun genap, di Kosta Rika tahun ini menjadi yang kedua bagi konfederasi CONCACAF sebagai tuan rumah setelah Trinidad and Tobago di tahun 2010. Prestasi negara dengan luas 51.100 km2 ini di PDWU17 tidaklah mentereng. Hanya ikut serta di edisi pertama, dengan memasukkan satu gol dan kemasukan delapan gol. Nihil poin. Di dua edisi setelahnya Kosta Rika tidak lolos dikarenakan tidak tampil sebagai finalis di CONCACAF U-17. Pada tahun 2010 hanya tampil sampai babak semifinal, di tahun 2012 lebih buruk lagi: tidak lolos babak kualifikasi CONCACAF U-17. Babak kualifikasi untuk mencapai babak final PDWU17 ini ditentukan prestasi di kejuaran U-17 masing-masing konfederasi, kecuali konfederasi benua Asia (AFC) yang menggunakan hasil di kejuaran U-16.

Pesta segera dimulai dengan membagi enam belas negara menjadi empat grup di PDWU17 edisi keempat kali ini. Di grup A tergabung tuan rumah bersama Venezuela, Italia, dan Zambia. Beberapa data terkait negara-negara yang tergabung di Grup A diantaranya:

  • Kosta Rika hanya mampu mencetak satu gol pada babak Grup saat penyelenggaraan di Selandia Baru tahun 2008, ke gawang Korea Utara.
  • Venezuela menjadi negara CONMEBOL terbaik kedua di Trinidad and Tobago 2010: menempati peringkat tiga Grup C dengan tiga poin. Brasil berada diurutan pertama dengan menjadi runner-up Grup D, sedangkan Cile menjadi juru kunci di grup A dengan satu poin.

Grup A

Negara 2008 2010 2012
cr Grup _ _
it _ _ _
ve _ Grup _
zm _ _ _

Juara edisi pertama PDWU17, Korea Utara, bercokol di Grup B bersama Kanada serta semifinalis tahun 2012: Ghana dan Jerman. Beberapa data terkait negara-negara yang tergabung di Grup B diantaranya:

  • Negara-negara yang tergabung di Grup B tahun 2014 ini hampir sama dengan negara-negara yang tergabung di Grup B pada penyelenggaraan PDWU17 di Selandia Baru. Bedanya, Kanada menggantikan peran Kosta Rika yang pada saat itu melengkapi Grup B.
  • Jerman adalah negara yang mengandaskan mimpi Kanada di babak quarter-final tahun 2008.
  • Sedangkan, tersingkirnya Jerman di babak quarter-final di Trinidad and Tobago 2010 dikarenakan kalah 0-1 oleh Korea Utara.
  • Dari delapan negara yang lolos ke babak quarter-final pada penyelenggaraan pertama di benua Asia tahun 2012, empat diantaranya adalah negara-negara yang tergabung di Grup B saat ini. Bedanya adalah Korea Utara menjadi juara setelah memulangkan Kanada di babak quarter-final dan menyingkirkan Jerman di babak semifinal, dan Ghana menjadi juara ketiga setelah menekuk Jerman.

Grup B

Negara 2008 2010 2012
ca Quarter-final
Grup Quarter-final
de Semifinal Quarter-final Semifinal
gh Grup Grup Semifinal
kp Juara Semifinal Final

Tuan rumah pagelaran pertama PDWU17, Selandia Baru, bersama juara ketiga dan runner-up edisi 2010: Spanyol dan Jepang, melengkapi Grup C bersama Paraguay. Beberapa data terkait negara-negara yang tergabung di Grup B diantaranya:

  • Jepang dan Paraguay berada di grup yang sama pada tahun 2008. Pertemuan keduanya menghasilkan kemenangan besar 7-2 Jepang atas Paraguay.
  • Jepang, Selandia Baru, dan Spanyol juga tergabung di Grup C pada saat penyelenggaraan di Trinidad and Tobago. Dari pertemuan diantara ketiganya, Spanyol mengalahkan keduanya: Jepang dengan skor 4-1 dan Selandia Baru dengan skor 3-1. Empat hari setelah dikalahkan pasukan negeri matador, Selandia Baru dihajar Jepang enam gol tanpa balas di Dwight Yorke Stadium.
  • Setelah pembantaian yang terjadi dua tahun sebelumnya, Jepang dan Selandia Baru tergabung kembali dalam grup yang sama di Azerbaijan 2012. Kali ini Selandia Baru mampu tampil cukup baik dengan mengurangi setengah dari setengah lusin kebobolan pada pertemuan terakhir mereka.

Grup C

Negara 2008 2010 2012
jp Quarter-final Finalis Quarter-final
nz Grup Grup Grup
py Grup _ _
es _ Semifinal _

Grup D terdiri dari negara-negara yang belum sekali pun lolos ke babak semifinal di tiga pagelaran sebelumnya: Meksiko, Kolombia, Cina, dan Nigeria. Beberapa data terkait negara-negara yang tergabung di Grup B diantaranya:

  • Satu-satunya negara di grup D yang pernah lolos dari babak grup pada penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya adalah Nigeria.
  • Nigeria melakukannya dengan menyandang gelar sebagai juara Grup pada edisi Trinidad and Tobago 2012 dan Azerbaijan 2012.
  • Pada penyelengaraan di negara Dwight Yorke, Nigeria mengumpulkan nilai sempurna di babak grup, termasuk mengalahkan sang juara bertahan edisi perdana PDWU17: Korea Utara.
  • Kolombia dan Nigeria tergabung di grup yang sama pada tahun 2012. Dua kemenangan penting Nigeria guna memuncaki grup setelah ditahan imbang Kanada adalah kemenangan fantastis 11-0 atas tiuan rumah dan menekuk Kolombia tiga gol tanpa balas.

Grup D

Negara 2008 2010 2012
cn _ _ Grup
co Grup _ Grup
mx _ Grup Grup
ng Grup Quarter-final Quarter-final

Agak terasa hambar memang tak ada wanita-wanita muda dari Asia Tenggara yang akan ikut berpesta di Kosta Rika kali ini. Namun, ada nama  Abirami Apbai Naidu dalam daftar wasit di Kosta Rika 2014 kali ini. Wanita berumur 30 tahun asal Singapura ini telah menjadi wasit FIFA sejak tahun 2009, namun tidak pernah terlibat di penyelenggaraan PDWU17 sebelumnya.

Satu-satunya pengadil wanita dari Asia Tenggara yang pernah berpartisipasi di PDWU17 adalah Pannipar Kamnueng. Pada penyelengaraan di Selandia Baru, wanita kelahiran tahun 1976 ini terlibat empat kali menjadi 4th official diantaranya saat laga: Denmark bertemu Kolombia, USA menantang Perancis, Nigeria bersua Inggris, dan saat Brazil melawan Korea Selatan. Momen terbaiknya adalah saat memimpin pertandingan saat Perancis berpesta 6-2 atas Paraguay. Pertandingan ini menghasilkan dua kartu kuning dan satu kartu merah bagi Perancis, dan masing-masing satu kartu kuning dan merah untuk Paraguay.

Wahai wanita-wanita muda Kosta Rika, siapkah kalian mengubah sejarah para tuan rumah? Dari penyelenggaraan tiga edisi sebelumnya belum pernah ada tuan rumah yang lolos dari babak Grup. (soe)

flags icon source: www.nordicfactory.com

Come on Lyon!!! Hat-trick?

Hari ini. 23 April 2013. Tepat dua hari menjelang final Liga Champions antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund. Tapi, bukan final di Stadion Wembley ini yang akan dibahas. Berjalan kaki sekitar 150 menit ke arah tenggara, akan sampailah di Stamford Bridge tempat dimana hari ini digelar final Womens Champions League. Pertarungan antara Olympique Lyonnais dan VfL Wolfsburg.

OL Women's_olweb.fr

Olympique Lyon – sumber: olweb.fr

Olympique Lyonnais sedang mengincar badge of honor melalui jalur juara tiga kali berturut-turut. Setelah menjadi juara di dua tahun terakhir penyelenggaraan Womens Champions League, kemenangan di final esok akan menasbihkan mereka sebagai tim pertama yang mampu menciptakan hat-trick juara.

Sebentar melihat sejarah ke belakang, final di musim 2012/13 ini adalah final keempat Olympique Lyonnais secara berturut-turut. Final pertama secara berturut-turut Olympique Lyonnais dimulai di musim 2009/10 kala menghadapi 1. FFC Turbine Potsdam. Entah karena minim pengalaman di final atau memang belum saatnya jadi juara, Olympique Lyonnais kalah adu penalti.

Final kejuaraan di musim berikutnya kembali mempertemukan keduanya. Kemenangan 2-0 membawa Olympique Lyonnais tak hanya menjadi tim berlabel finalis layaknya tahun kemarin. Musim berikutnya, seakan telah mengetahui kelemahan tim asal Jerman, kali ini Olympique Lyonnais memulangkan 1. FFC Frankfurt yang hanya berkalungkan medali perak. Skor yang sama seperti di final tahun sebelumnya berhasil membuat trofi tak beranjak keluar Perancis menuju Jerman.

Dengan fakta diatas, apakah beban berat sedang menggelayuti VfL Wolfsburg di final musim 2012/13 kali ini? Dikarenakan harus mengembalikan kejayaan klub Jerman yang telah menyabet enam trofi Womens Champions League dari sebelas musim yang telah diselenggarakan. Atau malah mungkin akan tampil tanpa beban? Dikarenakan sebagai tim debutan dan bukan bukanlah tim unggulan, coba bandingkan dengan status Olympique Lyonnais sebagai juara bertahan.

Vfl Wolfsburg_uefa.com

Vfl Wolfsburg – sumber: uefa.com

Sebenarnya sang juara Bundesliga dan DFB Pokal musim ini tak harus merasa inferior pula. Tengoklah prestasi yang sudah ditorehkan klub Jerman lainnya yang berstatus debutan pada masanya. Pada musim 2001/02, 1. FFC Frankfurt juara dengan status debutan. 1. FFC Turbine Potsdam melakukan hal yang sama dengan status yang sama pula tiga musim kemudian. Terakhir, debutan di musim 2008/09: FCR 2001 Duisburg.

Namun, memang bukanlah sebuah laga yang ringan bagi VfL Wolfsburg ketika mereka harus mengakhiri tren kemenangan Olympique Lyonnais yang selama dua musim secara beruntun telah berhasil memutus tren juara klub asal Jerman yang telah berkuasa selama tiga tahun berturut-turut sejak musim 2007/08. Sebagai informasi, final kali ini adalah yang keenam secara beruntun dimana selalu ada wakil klub Jerman disana.

Louisa Nécib_tumblr.com

Louisa Nécib – sumber: tumblr.com

Beberapa fakta menarik menjelang final kali ini diantaranya: Lima pemain Olympique Lyonnais akan menjalani petandingan final ke-empat secara beruntun. Mereka adalah Amandine Henry, Lara Dickenmann, Louisa Nécib, Sarah Bouhaddi, dan Wendie Renard.

Sedangkan enam pemain VfL Wolfsburg yang pernah merasakan gelar juara di klub mereka sebelumnya adalah: Navina Omilade (2005 di 1. FFC Turbine Potsdam), Conny Pohlers (2005 di 1. FFC Turbine Potsdam dan 2008 di 1. FFC Frankfurt), Viola Odebrecht (2005 dan 2010 di 1. FFC Turbine Potsdam), Alexandra Popp (2009 di FCR 2001 Duisburg), Josephine Henning (2010 di 1. FFC Turbine Potsdam), dan Nadine Kessler (2010 di 1. FFC Turbine Potsdam).

Kembali lagi ke Stamford Bridge di kota London. Olympique Lyonnais punya kenangan manis di kota ini dua tahun kemarin. Craven Cottage yang berjarak setengah jam berjalan kaki ke arah barat dari Stamford Bridge adalah venue saat mereka juara waktu itu.

Conny Pohlers_de.fifa.com

Conny Pohlers – sumber: de.fifa.com

Bukan hanya mendapatkan treble di musim ini apabila VfL Wolfsburg berhasil mengalahkan Olympique Lyonnais. Bukan hanya mengembalikan kejayan klub Jerman di Eropa apabila VfL Wolfsburg berhasil mengalahkan Olympique Lyonnais. Bukan hanya menjadi klub Jerman keempat yang mampu menjadi juara dengan status debutan apabila VfL Wolfsburg berhasil mengalahkan Olympique Lyonnais. Namun hanya Conny Pohlers yang menjadi pemain pertama yang mampu juara Womens Champions League di tiga klub yang berbeda apabila VfL Wolfsburg berhasil mengalahkan Olympique Lyonnais(soe)

Post Navigation

%d bloggers like this: