Selamat datang di edisi ke-23 Champions League. Selamat datang aturan Financial Fair Play di musim perdananya guna menyeleksi para partisipan. Apa kabar Manchester City dan PSG? Semoga dengan “saringan” Financial Fair Play, kompetisi terbesar antar klub Eropa ini akan jauh lebih kompetitif. Juga, semoga aturan kartu kuning yang baru juga semakin menambah keseruan hingga partai puncak. Sebagai informasi, semua kartu kuning yang diperoleh sampai dengan babak quarter-finals, tidak akan dihitung pada babak semifinal.
Andaikata aturan ini sudah berlaku sejak dahulu kala, maka kita tak akan luput menyaksikan aksi Alessandro Costacurta di final Liga Champions 1994 kala AC Milan membantai Barcelona 4-0. Mungkin pula Manchester United tak perlu menunggu hingga penghujung babak kedua untuk membalikkan skor di Final 1999 bila Paul Scholes dan Roy Keane tak terkena hukuman kartu.
Berikut beberapa kisah yang berhasil diperah dari sejarah pertemuan-pertemuan terdahulu klub yang tergabung di masing-masing grup.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
ATM |
JUV |
MMO |
OLY |
1st |
Final |
Spain |
Atlético Madrid |
– |
M2: 01 Oct |
M3: 22 Oct |
M5: 26 Nov |
1st |
Group |
Italy |
Juventus |
M6: 09 Dec |
– |
M1: 16 Sep |
M4: 04 Nov |
1st |
– |
Sweden |
Malmö FF |
M4: 04 Nov |
M5: 26 Nov |
– |
M2: 01 Oct |
1st |
Round 0f 16 |
Greece |
Olympiacos |
M1: 16 Sep |
M3: 22 Oct |
M6: 09 Dec |
– |
Hanya di Grup A, keempat klub yang tergabung adalah para juara liga domestik masing-masing. Dimana jawara Swedia, Malmö FF, akan menjalani debutnya di fase grup Champions League (selanjutnya disingkat CL).
Malmö pernah bersua dengan Atlético Madrid pada first round European Champion Clubs’ Cup (cikal bakal CL). Los Colchoneros mempecundangi Malmö di dua laga kandang dan tandang dengan agregat 5-1 dimana Luis Aragonés menyumbang satu gol pada masing-masing laga.
Atlético juga memiliki catatan pertemuan dengan Olympiacos di Piala Winners musim 1992/93. Kala itu pasaukan dari Yunani harus bertekuk lutut di babak quarter-finals dengan agregat 2-4.
Pun dengan catatan pertemuan Olympiacos versus Juventus sama buruknya. Juventus dua kali mengalahkan Olympiacos di babak grup CL musim 2003/04. Dua gol Pavel Nedvěd menyegel kemenangan 2-1 di Athena pada leg pertama, dan kemenangan besar 7-0 La Vecchia Signora di Delle Alpi pada leg kedua.
Fernando Llorente akan menghadapi mantan klub yang membesarkan namanya, Atlético Madrid, pada matchday kedua (1 Oktober 2014) dan matchday terakhir (9 Desember 2014)
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
BAS |
LIV |
LUD |
RMD |
1st |
Group |
Switzerland |
Basel |
– |
M2: 01 Oct |
M4: 04 Nov |
M5: 26 Nov |
2nd |
– |
England |
Liverpool |
M6: 09 Dec |
– |
M1: 16 Sep |
M3: 22 Oct |
1st |
Play-off |
Bulgaria |
Ludogorets |
M3: 22 Oct |
M5: 26 Nov |
– |
M2: 01 Oct |
3rd |
Winner |
Spain |
Real Madrid |
M1: 16 Sep |
M4: 04 Nov |
M6: 09 Dec |
– |
Selain menghadapi klub raksasa semacam Real Madrid dan Liverpool, Ludogores Razgard yang berstatus debutan, harus kembali bertemu dengan Basel. Adalah klub asal Swiss tersebut yang menyingkirkan tim sensasional dari Bulgaria ini pada babak play-off CL 2013/14 dengan agregat 2-6.
Basel pula lah yang menggugurkan asa Liverpool melaju dari fase grup di musim 2002/03. Tertinggal satu poin dari Basel di peringkat kedua, The Reds harus memenangi pertandingan terakhir kala melawat ke di St. Jakob-Park. Apa mau dikata, tuan rumah sudah unggul 3-0 kala waktu permainan baru memasuki menit ke-’29. Tapi, Michael Owen memaksa kedudukan akhir menjadi 3-3 saat ia mencetak gol di menit ke-’85. Mungkin pertandingan di kota Basel inilah yang mengilhami pasukan Anfield kala menyamakan kedudukan di final Istanbul tiga tahun kemudian.
Liverpool kembali lagi ke CL setelah terakhir kali tampil di musim 2008/2009. Pada edisi tersebut, sebelum dipulangkan Chelsea dengan agregat 5-7, Liverpool melaju ke babak quarter-finals dengan meyakinkan saat mengandaskan Real Madrid dengan agregat 5-0 di babak enam belas besar.
Real Madrid harus mengingat kembali kekalahan mereka di final European Cup (cikal bakal Champions League) musim 1980/81 kontra Liverpool. Kala itu pasukan Los Blancos yang diperkuat José Antonio Camacho dan Vicente del Bosque dikalahkan oleh gol Alan Kennedy di menit ’81.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
LEV |
BEN |
MON |
ZEN |
4th |
Round of 16 |
Germany |
Leverkusen |
– |
M2: 01 Oct |
M5: 26 Nov |
M3: 22 Oct |
1st |
– |
Portugal |
Benfica |
M6: 09 Dec |
– |
M4: 04 Nov |
M1: 16 Sep |
2nd |
– |
France* |
Monaco |
M1: 16 Sep |
M3: 22 Oct |
– |
M6: 09 Dec |
2nd |
Round of 16 |
Russia |
Zenit |
M4: 04 Nov |
M5: 26 Nov |
M2: 01 Oct |
– |
Benfica berhasil menyingkirikan Leverkusen pada babak quarter-finals Piala Winners musim 1993/94. Pertemuan pertama di Lisbon berakhir imbang 1-1. Dua minggu kemudian ketika laga di helat di tanah Jerman, terjadi saling susul menyusul skor. Ketika tuan rumah unggul dua gol hingga menit ’57, Benfica membalikkan keadaan di menit ’78 menjadi 3-2. Empat menit kemudian, Leverkusen membalikkan keadaan menjadi 4-3. Adalah gol Vassily Kulkov di menit ’85 menutup skor akhir pertandingan menjadi 4-4. Benfica melaju ke semifinal.
Pada babak 32 besar Europa League (selanjutnya disingkat EL) 2012/13, Leverkusen sebenarnya berpeluang membalaskan dendam mereka sembilan belas tahun silam. Namun yang terjadi sebaliknya, Benfica berhasil memulangkan Bayer Leverkusen dengan skor agregat 3-1.
Prestasi Benfica di kompetisi Eropa pada tiga musim terakhir sangat baik. Dimulai dari musim 2011/12 ketika The Eagles menyingkirkan Zenit di babak enam belas besar dengan agregat 4-3. Langkah pemegang dua gelar European Cup ini terhenti di babak quarter-finals kala disingkirkan Chelsea. Pada dua musim berikutnya, Benfica secara berturut-turut menjadi runner-up EL dengan selalu mengawali langkahnya dengan terlempar dari CL. Dimusim 2012/13 menduduki peringkat tiga Grup G dibawah Barcelona dan Glasgow Celtic dan semusim setelahnya berada di peringkat ketiga Grup C dibawah PSG dan Olympiacos.
Saat Zenit St. Petersburg menjuarai Piala UEFA musim 2007/08, Zenitchiki menyingkirkan dua klub Jerman sebelum bersua Glasgow Rangers di babak final. Bayern Munich di babak semifinal dan Bayer Leverkusen di babak quarter-finals. Kekalahan anak asuh Dick Advocaat dari Leverkusen di kandang hanya mengecilkan kemenangan agregat mereka menjadi 4-2, dimana pada leg pertama sudah memenangkan laga 4-1 di Bay Arena.
Zenit melaju ke babak enam belas besar CL musim lalu dengan status sebagai pengumpul poin terendah. Hanya enam poin hasil satu kali menang dan dua kali imbang. Dua tim lain yang hanya mengumpulkan satu digit poin namun tetap melaju ke babak enam belas besar adalah Galatasaray dengan tujuh poin dan AC Milan dengan sembilan poin. Bandingkan dengan Benfica yang memperoleh sepuluh poin namun hanya finish di peringkat tiga. Lebih-Lebih Napoli yang apes harus “ditransfer” ke EL layaknya Benfica setelah kalah head to head selisih gol dengan Arsenal dan Dortmund padahal mengumpulkan poin yang sama: dua belas.
AS Monaco kembali ke kompetisi Eropa setelah absen selama delapan tahun. Setelah mencapai prestasi tertinggi menjadi finalis CL pada musim 2003/04, prestasi pasukan dari Stade Louis II ini berangsur menurun di musim-musim berikutnya. Hanya menembus babak enam belas besar di musim 2004/05, dan perjalanan mereka di kompetisi Eropa musim 2005/06 harus terhenti pada babak kualifikasi ketiga CL setelah disingkirikan Real Betis dengan agregat 3-2.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
AND |
ARS |
DOR |
GAL |
1st |
Group |
Belgium |
Anderlecht |
– |
M3: 22 Oct |
M2: 01 Oct |
M5: 26 Nov |
4th |
Round of 16 |
England |
Arsenal |
M4: 04 Nov |
– |
M5: 26 Nov |
M2: 01 Oct |
2nd |
Quarter-finals |
Germany |
Dortmund |
M6: 09 Dec |
M1: 16 Sep |
– |
M4: 04 Nov |
2nd |
Round of 16 |
Turkey |
Galatasaray |
M1: 16 Sep |
M6: 09 Dec |
M3: 22 Oct |
– |
Grup D menjadi satu-satunya grup dimana keempat klub berpartisipasi di babak grup musim sebelumnya. Dortmund sebagai jawara Grup F dan Arsenal di peringat kedua. Galatasaray runner-up Grup B, dan Anderlecht menghuni dasar klasemen grup C.
Anderlecht mencatat sejarah gemilang ketika mengalahkan Galatasaray pada putaran kedua Piala Winners musim 1976/77 dengan skor masing-masing 5-1 di kedua pertemuan.
Berada satu grup dengan Galatasaray, membuka kembali luka lama Arsenal di Kopenhagen yang kalah 4-1 dalam adu penalti pada Final Piala UEFA di awal millenium. Kemenangan ini menasbihkan Galatasaray sebagai klub Turki pertama yang meraih trofi di kompetisi Eropa.
Emmanuel Eboué yang kini berseragam merah kuning di Türk Telekom Arena kembali berhadapan dengan klub yang dibelanya pada kurun waktu 2005 hingga 2011, Arsenal.
Dalam empat musim terakhir, Arsenal dan Dortmund kembali tergabung di grup yang sama untuk ketiga kalinya setelah terjadi pada musim lalu dan musim 2011/12.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
BAY |
CSK |
MCT |
ROM |
1st |
Semi-finals |
Germany |
Bayern Munich |
– |
M6: 10 Dec |
M1: 17 Sep |
M4: 05 Nov |
1st |
Group |
Russia |
CSKA Moscow |
M2: 30 Sep |
– |
M3: 21 Oct |
M5: 25 Nov |
1st |
Round of 16 |
England |
Man. City |
M5: 25 Nov |
M4: 05 Nov |
– |
M2: 30 Sep |
2nd |
– |
Italy |
AS Roma |
M3: 21 Oct |
M1: 17 Sep |
M6: 10 Dec |
– |
Bayern Munich, Manchester City, dan CSKA Moskow kembali tergabung di grup yang sama seperti musim lalu (Grup D). Waktu itu, Viktoria Plzeň yang digadang-gadang keluar sebagai juru kunci malah mendapatkan tiket EL setelah unggul gol tandang dari CSKA Moskow yang juga mengumpulkan tiga poin. Perjalanan CSKA Moskow dijamin lebih berat lagi musim ini dengan hadirnya AS Roma sebagai tim keempat di grup ini.
Allenatore AS Roma, Rudi Garcia, memiliki catatan baik kala menghadapi CSKA Moscow. Di CL edisi 2011/12, ia berhasil membawa empat poin dalam dua laga menghadapi klub Rusia ini. Ditahan imbang 2-2 di kandang dan menang 2-0 saat tandang.
Mehdi Benatia segera merumput kembali di Stadio Olimpico setelah kepindahannya dari klub ibukota Italia tersebut ke sang juara Bundesliga.
Tergabung bersama Bayern Munich, kembali mengingatkan penampilan terakhir AS Roma di CL pada musim 2010/11 dimana mereka juga berada di grup yang sama dengan jawara Bundesliga ini. Meraih masing-masing satu kemenangan atas tiga klub lainnya di fase grup kala itu, kemenangan atas The Bavarians mungkin jadi yang cukup memukau bagi pasukan dari ibukota Italia ini. Tertinggal sepasang gol Mario Gómez di babak pertama, anak asuh Caudio Ranieri membalikkan keaadaan di babak kedua melalui gol Boriello, De Rossi, dan penalti Totti.
Berada di fase grup CL sebanyak tiga kali dari empat musim terakhir, persuaan City dan Bayern memiliki catatan menarik tersendiri. Bila pertemuan antara Bayern dan City di fase grup musim kemarin menghasilkan kemenangan bagi tim tamu, maka pertemuan keduanya di fase grup musim 2011/12 berkesudahan sebaliknya.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
AJA |
APO |
FCB |
PSG |
1st |
Group |
Netherlands |
Ajax |
– |
M6: 10 Dec |
M4: 05 Nov |
M1: 17 Sep |
1st |
3rd QF |
Cyprus |
APOEL |
M2: 30 Sep |
– |
M5: 25 Nov |
M3: 21 Oct |
2nd |
Quarter-finals |
Spain |
Barcelona |
M3: 21 Oct |
M1: 17 Sep |
– |
M6: 10 Dec |
1st |
Quarter-finals |
France |
PSG |
M5: 25 Nov |
M4: 05 Nov |
M2: 30 Sep |
– |
Serupa dengan Grup E, di grup ini pun tergabung tiga juara dan satu runner-up liga domestik.
Ajax Amsterdam harus bersua kembali dengan Barcelona musim ini. Di musim lalu mereka mampu membalas kekalahan 0-4 di Camp Nou dengan kemenangan 2-1 di Amsterdam Arena.
Juventus harusnya tidak berada di Grup A, tapi di Grup F. Ini semata-mata untuk mengakomodasi acara reuni “The King” dari Swedia. Karena di Grup ini sudah ada Barcelona dan Ajax Amsterdam, dua klub yang pernah diperkuat Zlatan Ibrahimović. Jadi, bersediakah APOEL bertukar posisi dengan Juventus?
APOEL berada di fase grup untuk ketiga kalinya musim ini, setelah menjadi juru kunci di musim 2009/10 dan sebagai juara grup di musim 2011/12. Adalah Real Madrid yang menghentikan laju APOEL di musim tersebut pada babak quarter-finals dengan agregat 2-8.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
CHE |
MAR |
SCH |
SPO |
3rd |
Semi-finals |
England |
Chelsea |
– |
M3: 21 Oct |
M1: 17 Sep |
M6: 10 Dec |
1st |
Play-off |
Slovenia |
Maribor |
M4: 05 Nov |
– |
M6: 10 Dec |
M1: 17 Sep |
3rd |
Round of 16 |
Germany |
Schalke |
M5: 25 Nov |
M2: 30 Sep |
– |
M3: 21 Oct |
2nd |
– |
Portugal |
Sporting |
M2: 30 Sep |
M5: 25 Nov |
M4: 05 Nov |
– |
Mimpi buruk bagi Schalke hadir lagi di fase grup musim ini. The Royal Blues kembali tergabung bersama The Blues asal London. Begitu “royal”-nya pasukan dari Veltins Arena ini di dua pertemuan fase grup musim kemarin, hingga menelan kekalahan masing-masing tiga gol tanpa balas.
Ini adalah musim kedua bagi Maribor tampil di fase grup setelah debutnya di musim 1999/00. Dari ketiga lawan di grup G, tak satu pun pernah dihadapi Maribor.
Setelah berprestasi menembus babak enam belas besar di musim 2008/09, baru kali ini Sporting Lisbon kembali lagi ke fase grup CL.
Prv. Lg. Pos. |
Prv. CL Pos. |
Nat. |
Club |
ATH |
BAT |
POR |
SHD |
4th |
– |
Spain |
Athletic Club |
– |
M6: 10 Dec |
M4: 05 Nov |
M1: 17 Sep |
1st |
2nd QF |
Belarus |
BATE Borisov |
M2: 30 Sep |
– |
M5: 25 Nov |
M3: 21 Oct |
3rd |
Group |
Portugal |
FC Porto |
M3: 21 Oct |
M1: 17 Sep |
– |
M6: 10 Dec |
1st |
Group |
Ukraine |
Shakhtar |
M5: 25 Nov |
M4: 05 Nov |
M2: 30 Sep |
– |
Shakhtar dua kali dikalahkan Porto kala berada di grup yang sama pada edisi CL musim 2011/12.
Athletic Club kembali lagi merasakan megahnya panggung CL setelah pertama kali mengalaminya pada musim dimana Ole Gunnar Solskjær menjadi pencetak gol penutup CL di Camp Nou. Di musim tersebut Athletic terjerembab di dasar klasemen Grup B.
Berada satu grup dengan Shakhtar akan menjadi pertemuan pertama Athletic dengan klub asal Ukraina. Sedangkan Shakhtar telah beberapa kali bersua klub asal Spanyol. Yang paling memorable tentunya kala mengalahkan Barcelona 3-2 di Camp Nou pada musim 2008/09. Malang bagi pasukan dari Donbass Arena karena hanya bercokol di posisi ketiga klasemen akhir grup, yang berarti harus turun mentas di kompetisi kasta kedua: EL. Tak sampai enam bulan sejak terlempar dari CL, Willian cs. berhasil mengangkat trofi juara di Istanbul setelah dua kali mengelabui penjaga gawang yang, kabarnya, segera memulai karir “smackdown” nya bersama WWE tahun depan: Tim Wiese. (soe)
Like this:
Like Loading...