Archive for the tag “UEFA”

Champions League 2016/17: 1st Qualifying Round

Genap satu bulan sudah setelah tendangan penalti Ronaldo menyudahi final Champions League (CL) 2015/16 di kota Milan yang untuk beberapa jam menjadi jelmaan kota Madrid. Ini kali kedua kota Madrid “menumpang” derby final CL di luar negeri. Kota Lisbon menjadi tempat pertama Real Madrid melawan Atletico Madrid di final CL, musim 2013/14. Final CL musim 2015/16 menjadi final kelima yang melibatkan pertemuan klub sesama negara. Real Madrid versus Valencia di musim 1999/00 adalah yang pertama, kemudian disusul Milan versus Juventus di musim 2002/03, Bayern Munich versus Borussia Dortmund di musim 2012/13, dan selebihnya derby Madrid.

Pesta telah usai. Hari ini (28/06) musim baru telah dimulai. Jalan (sangat-sangat) panjang menuju Millennium Stadium di Cardiff sebagai panggung final terbentang, untuk delapan klub berikut.

Lima puluh tiga dari lima puluh lima anggota UEFA mengirimkan klub-klub untuk berpartisipasi pada CL musim 2016/17. Dua negara manakah yang tidak turut meramaikan perhelatan kali ini? Adalah Liechtenstein yang tidak menyelenggarakan kompetisi domestik (adanya perebutan Piala-Piala Gubernur, mungkin…) dan Kosovo yang walaupun menjalankan kompetisi domestik, tetapi belum memenuhi persyaratan teknis UEFA.

Total tujuh puluh delapan klub akan berlaga di CL musim 2016/17 yang terdiri dari enam fase: kualifikasi pertama, kualifikasi kedua, kualifikasi ketiga, babak play-off, babak grup, dan babak gugur. Tapi, tidak semua klub harus melalui jalan panjang terjal menantang ini. Hanya delapan klub ini yang akan melalui dari fase pertama:
1. Flora Tallinn (Meistriliiga – Estonia)
2. Lincoln Red Imps (Gibraltar Premier Division – Gibraltar)
3. The New Saints (Wales)
4. Tre Penne (San Marino)
5. Valletta (Malta)
6. B36 Torshavn (Faroe Islands)
7. FC Santa Coloma (Andorra), dan
8. Alashkert (Armenia).

Nama-nama klub yang cukup sangat asing bukan? Malah ada yang mirip nama sabun colek juga kan. Mengapa klub-klub tersebut harus melalui dari fase awal? Karena koefisien asosiasi sepakbola negara mereka di UEFA adalah peringkat sembilan terbawah. Lho, kenapa cuma delapan klub yang berlaga dari fase pertama? Karena Kosovo adalah salah satu dari peringkat sembilan terbawah. Ok?

Pada babak ini akan berlangsung partai kandang dan tandang pada tanggal 28 Juni 2016 dan 6 Juli 2016. Empat pemenang akan melaju ke babak kualifikasi kedua. Berikut ulasan singkat delapan partai tersebut:

FLORA TALLINN vs LINCOLN RED IMPS

Pemenang dari laga ini sudah ditunggu Glasgow Celtic pada babak kualifikasi kedua. Hmmm… semangat ya!!!

Flora Tallinn adalah peringkat pertama Liga Estonia, Meistriliiga, musim 2015. Salah kali, musim 2015/16 yang benar!!! Musim 2015 aja kali. Karena layaknya negara-negara yang memiliki suhu yang sangat rendah pada musim dingin, maka A. Le Coq Premium Liiga berlangsung dari bulan Maret hingga akhir November di tahun yang sama.

Saat ini Meistriliiga sedang memasuki pertengahan musim, dimana klub yang bermarkas di Lillekula Stadium ini sedang bertengger di posisi empat klasemen. Pemegang gelar terbanyak, sepuluh gelar juara, Meistriliga ini menempatkan dua pemainnya dalam empat besar topskor sementara: Albert Prosa sebagai topskor liga dengan delapan gol dan Sakari Tukiainen dengan dua gol lebih sedikit dari Prosa.

Sedangkan Lincoln Red Imps adalah jawara Gibraltar Premier Division berturut-turut dari empat belas musim ke belakang. Jadi, ketika Gibraltar menjadi anggota resmi UEFA ke lima puluh empat pada tahun 2104, Lincoln langsung menjadi perwakilan Gibraltar di kompetisi klub-klub Eropa. Debut di kualifikasi pertama CL 2014/15 bersua dengan wakil dari Faroe Islands, HB Torshavn. Sempat menuai asa pada first leg ketika bermain seri di kandang, kekalahan 2-5 saat tandang memulangkan Lincoln lebih dini dari kompetisi Eropa.

Pada musim berikutnya pemegang gelar terbanyak liga ini, dua puluh dua gelar, mengalami kemajuan dengan lolos dari babak kualifikasi pertama CL 2015/16 dengan menyingkirkan FC Santa Coloma dari Andorra dengan agregat 2-1. Langkah berikutnya terhenti di babak kualifikasi kedua kala di pecundangi Midtjylland dengan agregat 0-3.

Lincoln benar-benar merajai Gibraltar Premier Division 2015/16, yang berisikan sepuluh klub dan masing-masing klub bersua sebanyak tiga kali dalam satu musim, mengemas 130 gol dan hanya kemasukan 9 kali dari dua puluh lima kemenangan dan masing-masing satu kali seri dan kalah. Hanya Europa FC, peringkat kedua klasemen akhir, yang mampu memberikan hasil imbang dan kekalahan kepada Lincoln musim lalu.

Lima pemain klub yang bernaung di Victoria Stadium ini menyumbang 72% gol musim lalu bertengger di sepuluh besar topskor liga. Mereka adalah George Cabrera (24), Guido Abayian (20), Joseph Chipolina (16), dan Casciaro bersaudara masing-masimg 17 gol, Kyle dan Lee. Ada satu lagi anggota keluarga Casciaro di tim Lincoln dan tim nasional Gibraltar, Ryan, yang juga sama seperti Lee berprofesi sebagai polisi.

THE NEW SAINTS vs TRE PENNE

APOEL menunggu pemenang laga ini di babak kualifikasi kedua. Itu lho, APOEL yang tiga kali hinggap di babak grup CL dari tujuh musim penyelenggaraan ke belakang. Dengan capaian terbaik memuncaki Grup G CL musim 2011/12 mengangkangki F.C. Porto, Shakhtar Donetsk, dan Zenit St. Petersburg.

The New Saints (TNS) memang sudah menjuarai Welsh Premier League lima musim berturut-turut hingga musim 2015/16, yang semakin mengokohkan status pemegang gelar terbanyak liga. Tapi, performa TNS tidak terlalu bagus-bagus amat. Mengemas delapan belas kemenangan dan sepuluh hasil imbang dari tiga puluh dua pertandingan. Hanya berselisih tujuh poin dari peringkat kedua di klasemen akhir.

Sedikit mengenal format Welsh Premier League, kompetisi beranggotakan dua belas klub menjalani partai kandang tandang. Setelah menjalani dua puluh dua pertandingan, klasemen dibagi dua menjadi enam klub teratas dan enam klub terbawah. Kemudian, masing-masing kembali menjalani partai kandang dan tandang sebanyak lima kali.

Sepanjang perjalanan TNS di CL, prestasi tertinggi dicapai di musim 2010/11 kala menembus babak kualifikasi ketiga dan dihentikan Anderlecht dengan agregat 1-6. Sedangkan capaian di musim lalu hanya sebatas babak kualifikasi kedua kala bersua Videoton dan disingkirkan dengan agregat 1-2.

Sementara Tre Penne baru di memulai petualangan di ranah CL pada musim 2012/13. Wakil San Marino ini dibekap agregat 0-11 oleh F91 Dudelange di babak kualifikasi pertama. Di musim berikutnya langkah perengkuh tiga gelar Campionato Sammarinese di Calcio ini terhenti di babak yang sama dengan musim sebelumnya, kalah agregat 1-3 dari Shirak. Kali ini ada kemajuan, berhasil mengemas kemenangan 1-0 pada laga kandang. Sedangkan musim lalu wakil dari San Marino adalah Folgore.

Sistem kompetisi Campionato Sammarinese di Calcio sangat unik. Lima belas tim di bagi menjadi dua kelompok, delapan klub di Girone A dan selebihnya di Girone B. Pertandingan berlangsung kandang dan tandang antar sesama klub dalam satu Girone dan satu kali pertemuan masing-masing dengan klub yang berasal dari Girone lainnya. Selesai? Belum. Peringkat tiga teratas tiap Girone melaju ke babak play-off, yang cukup rumit dijelaskan dan akan dibahas pada tulisan tersendiri, yang terdiri dari lima babak sebelum mencapai final.

VALLETTA vs B36 TORSHAVN

Pemenang pertandingan ini akan bersua Red Star Belgrade di babak kualifikasi kedua.

Tidak ada prestasi spesial selama keikutsertaan Valetta di CL. Sejak berlaga pada babak kualifikasi di musim 1997/98, capaian pengoleksi dua puluh tiga gelar Maltese Premier League hanya mentok di babak kualifikasi kedua. Yang terkini, dua musim kemarin langkah klub yang bermarkas di Centenary Stadium ini dihentikan Qarabag dengan agregat 0-5.

Format kompetisi Maltese Premier League terbagi menjadi dua tahapan. Fase pertama semua (12) klub bertanding kandang dan tandang, kemudian poin yang diperoleh dibagi dua dan dibulatkan untuk dibawa ke fase kedua. Kemudian semua klub bertemu lagi hanya sebanyak satu kali untuk penentuan juara. Jadi, total ada tiga puluh tiga pertandingan yang dikangsungkan di Maltese Premier League.

Serupa dengan format liga di Malta, Faroe Islands Premier League yang dikenal dengan nama Effodeildin juga melangsungkan tiga kali pertemuan di antara sepuluh peserta liga. Bedanya, tidak ada pembagian poin yang diperoleh.

Terkait keikutsertaan di CL, B36 sudah lima kali bertarung dari babak kualifikasi pertama sejak musim 1998/99. Prestasi terbaiknya adalah ketika mampu melaju ke babak kualifikasi kedua pada musim 2006/07. Kala itu B36 menyingkirkan klub senegara Valetta, Birkirkara, dengan agregat 5-2. Namun Fenerbahce adalah lawan yang kelewat berat buat B36 di fase kedua, mereka ditundukkan dengan agregat 0-9.

FC SANTA COLOMA vs ALASHKERT

Lolos dari babak ini akan mempertemukan pemenang dengan Dinamo Tbilisi, ya… klub dari negaranya Kakha Kaladze sang Deputy Prime Minister sekaligus Minister of Energy Georgia.

Santa Coloma punya catatan bagus kala bersua klub asal Armenia di CL. Banants adalah klub Armenia yang disingkirkan Santa Coloma pada babak kualifikasi pertama CL musim 2014/15, walaupun lolosnya ke babak kedua hanya karena unggul gol tandang 😀 Maccabi Tel Aviv menjegal Santa Coloma di babak berikutnya dengan agregat 0-3. Itulah capaian terbaik Santa Coloma selama berkiprah di CL sebanyak lima kali sejak musim 2008/09. Ssstt… ternyata Joan Capdevilla main di Santa Coloma sekarang.

Santa Coloma adalah satu dari empat belas klub yang berkiprah di divisi tertinggi liga sepakbola Andorra yang dikenal dengan nama Primera Divisio atau Lliga Grup Becier. Liga terbagi menjadi dua babak: format round robin (home and away) di fase pertama, dilanjutkan dengan pembagian menjadi dua grup berdasarkan klasemen pada fase pertama. Empat tim teratas tergabung pada kelompok yang akan memperebutkan gelar, empat tim terbawah akan berjuang di kelompok penentuan dua tim terbawah yang akan degradasi.

Sedangkan format kompetisi yang dijalani Alashkert sebagai bagian dari kompetisi negaranya Henrikh Mkhitaryan, Armenian Premier League, terbagi menjadi dua fase. Masing-masing fase dengan format round robin, bosen-bosen mungkin klub-klubnya satu musim ketemu sampe empat kali 😀

Perjalanan Alashkert di CL? belum ada. Klub yang baru tiga musim bermain di liga tertinggi Armenia ini hanya mempunyai pengalaman kala berlaga di Europa League musim 2015/16 hingga babak kualifikasi kedua.

Babak Grup Liga Champions 2014/15: Memerah Kisah dan Sejarah

Selamat datang di edisi ke-23 Champions League. Selamat datang aturan Financial Fair Play di musim perdananya guna menyeleksi para partisipan. Apa kabar Manchester City dan PSG? Semoga dengan “saringan” Financial Fair Play, kompetisi terbesar antar klub Eropa ini akan jauh lebih kompetitif. Juga, semoga aturan kartu kuning yang baru juga semakin menambah keseruan hingga partai puncak. Sebagai informasi, semua kartu kuning yang diperoleh sampai dengan babak quarter-finals, tidak akan dihitung pada babak semifinal.

Andaikata aturan ini sudah berlaku sejak dahulu kala, maka kita tak akan luput menyaksikan aksi Alessandro Costacurta di final Liga Champions 1994 kala AC Milan membantai Barcelona 4-0. Mungkin pula Manchester United tak perlu menunggu hingga penghujung babak kedua untuk membalikkan skor di Final 1999 bila Paul Scholes dan Roy Keane tak terkena hukuman kartu.

Berikut beberapa kisah yang berhasil diperah dari sejarah pertemuan-pertemuan terdahulu klub yang tergabung di masing-masing grup.

GROUP A
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club ATM JUV MMO OLY
1st Final Spain Atlético Madrid M2: 01 Oct M3: 22 Oct M5: 26 Nov
1st Group Italy Juventus M6: 09 Dec M1: 16 Sep M4: 04 Nov
1st Sweden Malmö FF M4: 04 Nov M5: 26 Nov M2: 01 Oct
1st Round 0f 16 Greece Olympiacos M1: 16 Sep M3: 22 Oct M6: 09 Dec

Hanya di Grup A, keempat klub yang tergabung adalah para juara liga domestik masing-masing. Dimana jawara Swedia, Malmö FF, akan menjalani debutnya di fase grup Champions League (selanjutnya disingkat CL).

Malmö pernah bersua dengan AtlĂ©tico Madrid pada first round European Champion Clubs’ Cup (cikal bakal CL). Los Colchoneros mempecundangi Malmö di dua laga kandang dan tandang dengan agregat 5-1 dimana Luis AragonĂ©s menyumbang satu gol pada masing-masing laga.

Atlético juga memiliki catatan pertemuan dengan Olympiacos di Piala Winners musim 1992/93. Kala itu pasaukan dari Yunani harus bertekuk lutut di babak quarter-finals dengan agregat 2-4.

Pun dengan catatan pertemuan Olympiacos versus Juventus sama buruknya. Juventus dua kali mengalahkan Olympiacos di babak grup CL musim 2003/04. Dua gol Pavel Nedvěd menyegel kemenangan 2-1 di Athena pada leg pertama, dan kemenangan besar 7-0 La Vecchia Signora di Delle Alpi pada leg kedua.

Fernando Llorente akan menghadapi mantan klub yang membesarkan namanya, Atlético Madrid, pada matchday kedua (1 Oktober 2014) dan matchday terakhir (9 Desember 2014)

GROUP B
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club BAS LIV LUD RMD
1st Group Switzerland Basel M2: 01 Oct M4: 04 Nov M5: 26 Nov
2nd England Liverpool M6: 09 Dec M1: 16 Sep M3: 22 Oct
1st Play-off Bulgaria Ludogorets M3: 22 Oct M5: 26 Nov M2: 01 Oct
3rd Winner Spain Real Madrid M1: 16 Sep M4: 04 Nov M6: 09 Dec

Selain menghadapi klub raksasa semacam Real Madrid dan Liverpool, Ludogores Razgard yang berstatus debutan, harus kembali bertemu dengan Basel. Adalah klub asal Swiss tersebut yang menyingkirkan tim sensasional dari Bulgaria ini pada babak play-off CL 2013/14 dengan agregat 2-6.

Basel pula lah yang menggugurkan asa Liverpool melaju dari fase grup di musim 2002/03. Tertinggal satu poin dari Basel di peringkat kedua, The Reds harus memenangi pertandingan terakhir kala melawat ke di St. Jakob-Park. Apa mau dikata, tuan rumah sudah unggul 3-0 kala waktu permainan baru memasuki menit ke-’29. Tapi, Michael Owen memaksa kedudukan akhir menjadi 3-3 saat ia mencetak gol di menit ke-’85. Mungkin pertandingan di kota Basel inilah yang mengilhami pasukan Anfield kala menyamakan kedudukan di final Istanbul tiga tahun kemudian.

Liverpool kembali lagi ke CL setelah terakhir kali tampil di musim 2008/2009. Pada edisi tersebut, sebelum dipulangkan Chelsea dengan agregat 5-7, Liverpool melaju ke babak quarter-finals dengan meyakinkan saat mengandaskan Real Madrid dengan agregat 5-0 di babak enam belas besar.

Real Madrid harus mengingat kembali kekalahan mereka di final European Cup (cikal bakal Champions League) musim 1980/81 kontra Liverpool. Kala itu pasukan Los Blancos yang diperkuat JosĂ© Antonio Camacho dan Vicente del Bosque dikalahkan oleh gol Alan Kennedy di menit ’81.

GROUP C
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club LEV BEN MON ZEN
4th Round of 16 Germany Leverkusen M2: 01 Oct M5: 26 Nov M3: 22 Oct
1st Portugal Benfica M6: 09 Dec M4: 04 Nov M1: 16 Sep
2nd France* Monaco M1: 16 Sep M3: 22 Oct M6: 09 Dec
2nd Round of 16 Russia Zenit M4: 04 Nov M5: 26 Nov M2: 01 Oct

Benfica berhasil menyingkirikan Leverkusen pada babak quarter-finals Piala Winners musim 1993/94. Pertemuan pertama di Lisbon berakhir imbang 1-1. Dua minggu kemudian ketika laga di helat di tanah Jerman, terjadi saling susul menyusul skor. Ketika tuan rumah unggul dua gol hingga menit ’57, Benfica membalikkan keadaan di menit ’78 menjadi 3-2. Empat menit kemudian, Leverkusen membalikkan keadaan menjadi 4-3. Adalah gol Vassily Kulkov di menit ’85 menutup skor akhir pertandingan menjadi 4-4. Benfica melaju ke semifinal.

Pada babak 32 besar Europa League (selanjutnya disingkat EL) 2012/13, Leverkusen sebenarnya berpeluang membalaskan dendam mereka sembilan belas tahun silam. Namun yang terjadi sebaliknya, Benfica berhasil memulangkan Bayer Leverkusen dengan skor agregat 3-1.

Prestasi Benfica di kompetisi Eropa pada tiga musim terakhir sangat baik. Dimulai dari musim 2011/12 ketika The Eagles menyingkirkan Zenit di babak enam belas besar dengan agregat 4-3. Langkah pemegang dua gelar European Cup ini terhenti di babak quarter-finals kala disingkirkan Chelsea. Pada dua musim berikutnya, Benfica secara berturut-turut menjadi runner-up EL dengan selalu mengawali langkahnya dengan terlempar dari CL. Dimusim 2012/13 menduduki peringkat tiga Grup G dibawah Barcelona dan Glasgow Celtic dan semusim setelahnya berada di peringkat ketiga Grup C dibawah PSG dan Olympiacos.

Saat Zenit St. Petersburg menjuarai Piala UEFA musim 2007/08, Zenitchiki menyingkirkan dua klub Jerman sebelum bersua Glasgow Rangers di babak final. Bayern Munich di babak semifinal dan Bayer Leverkusen di babak quarter-finals. Kekalahan anak asuh Dick Advocaat dari Leverkusen di kandang hanya mengecilkan kemenangan agregat mereka menjadi 4-2, dimana pada leg pertama sudah memenangkan laga 4-1 di Bay Arena.

Zenit melaju ke babak enam belas besar CL musim lalu dengan status sebagai pengumpul poin terendah. Hanya enam poin hasil satu kali menang dan dua kali imbang. Dua tim lain yang hanya mengumpulkan satu digit poin namun tetap melaju ke babak enam belas besar adalah Galatasaray dengan tujuh poin dan AC Milan dengan sembilan poin. Bandingkan dengan Benfica yang memperoleh sepuluh poin namun hanya finish di peringkat tiga. Lebih-Lebih Napoli yang apes harus “ditransfer” ke EL layaknya Benfica setelah kalah head to head selisih gol dengan Arsenal dan Dortmund padahal mengumpulkan poin yang sama: dua belas.

AS Monaco kembali ke kompetisi Eropa setelah absen selama delapan tahun. Setelah mencapai prestasi tertinggi menjadi finalis CL pada musim 2003/04, prestasi pasukan dari Stade Louis II ini berangsur menurun di musim-musim berikutnya. Hanya menembus babak enam belas besar di musim 2004/05, dan perjalanan mereka di kompetisi Eropa musim 2005/06 harus terhenti pada babak kualifikasi ketiga CL setelah disingkirikan Real Betis dengan agregat 3-2.

GROUP D
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club AND ARS DOR GAL
1st Group Belgium Anderlecht M3: 22 Oct M2: 01 Oct M5: 26 Nov
4th Round of 16 England Arsenal M4: 04 Nov M5: 26 Nov M2: 01 Oct
2nd Quarter-finals Germany Dortmund M6: 09 Dec M1: 16 Sep M4: 04 Nov
2nd Round of 16 Turkey Galatasaray M1: 16 Sep M6: 09 Dec M3: 22 Oct

Grup D menjadi satu-satunya grup dimana keempat klub berpartisipasi di babak grup musim sebelumnya. Dortmund sebagai jawara Grup F dan Arsenal di peringat kedua. Galatasaray runner-up Grup B, dan Anderlecht menghuni dasar klasemen grup C.

Anderlecht mencatat sejarah gemilang ketika mengalahkan Galatasaray pada putaran kedua Piala Winners musim 1976/77 dengan skor masing-masing 5-1 di kedua pertemuan.

Berada satu grup dengan Galatasaray, membuka kembali luka lama Arsenal di Kopenhagen yang kalah 4-1 dalam adu penalti pada Final Piala UEFA di awal millenium. Kemenangan ini menasbihkan Galatasaray sebagai klub Turki pertama yang meraih trofi di kompetisi Eropa.

Emmanuel EbouĂ© yang kini berseragam merah kuning di TĂŒrk Telekom Arena kembali berhadapan dengan klub yang dibelanya pada kurun waktu 2005 hingga 2011, Arsenal.

Dalam empat musim terakhir, Arsenal dan Dortmund kembali tergabung di grup yang sama untuk ketiga kalinya setelah terjadi pada musim lalu dan musim 2011/12.

GROUP E
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club BAY CSK MCT ROM
1st Semi-finals Germany Bayern Munich M6: 10 Dec M1: 17 Sep M4: 05 Nov
1st Group Russia CSKA Moscow M2: 30 Sep M3: 21 Oct M5: 25 Nov
1st Round of 16 England Man. City M5: 25 Nov M4: 05 Nov M2: 30 Sep
2nd Italy AS Roma M3: 21 Oct M1: 17 Sep M6: 10 Dec

Bayern Munich, Manchester City, dan CSKA Moskow kembali tergabung di grup yang sama seperti musim lalu (Grup D). Waktu itu, Viktoria Plzeƈ yang digadang-gadang keluar sebagai juru kunci malah mendapatkan tiket EL setelah unggul gol tandang dari CSKA Moskow yang juga mengumpulkan tiga poin. Perjalanan CSKA Moskow dijamin lebih berat lagi musim ini dengan hadirnya AS Roma sebagai tim keempat di grup ini.

Allenatore AS Roma, Rudi Garcia, memiliki catatan baik kala menghadapi CSKA Moscow. Di CL edisi 2011/12, ia berhasil membawa empat poin dalam dua laga menghadapi klub Rusia ini. Ditahan imbang 2-2 di kandang dan menang 2-0 saat tandang.

Mehdi Benatia segera merumput kembali di Stadio Olimpico setelah kepindahannya dari klub ibukota Italia tersebut ke sang juara Bundesliga.

Tergabung bersama Bayern Munich, kembali mengingatkan penampilan terakhir AS Roma di CL pada musim 2010/11 dimana mereka juga berada di grup yang sama dengan jawara Bundesliga ini. Meraih masing-masing satu kemenangan atas tiga klub lainnya di fase grup kala itu, kemenangan atas The Bavarians mungkin jadi yang cukup memukau bagi pasukan dari ibukota Italia ini. Tertinggal sepasang gol Mario Gómez di babak pertama, anak asuh Caudio Ranieri membalikkan keaadaan di babak kedua melalui gol Boriello, De Rossi, dan penalti Totti.

Berada di fase grup CL sebanyak tiga kali dari empat musim terakhir, persuaan City dan Bayern memiliki catatan menarik tersendiri. Bila pertemuan antara Bayern dan City di fase grup musim kemarin menghasilkan kemenangan bagi tim tamu, maka pertemuan keduanya di fase grup musim 2011/12 berkesudahan sebaliknya.

GROUP F
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club AJA APO FCB PSG
1st Group Netherlands Ajax M6: 10 Dec M4: 05 Nov M1: 17 Sep
1st 3rd QF Cyprus APOEL M2: 30 Sep M5: 25 Nov M3: 21 Oct
2nd Quarter-finals Spain Barcelona M3: 21 Oct M1: 17 Sep M6: 10 Dec
1st Quarter-finals France PSG M5: 25 Nov M4: 05 Nov M2: 30 Sep

Serupa dengan Grup E, di grup ini pun tergabung tiga juara dan satu runner-up liga domestik.

Ajax Amsterdam harus bersua kembali dengan Barcelona musim ini. Di musim lalu mereka mampu membalas kekalahan 0-4 di Camp Nou dengan kemenangan 2-1 di Amsterdam Arena.

Juventus harusnya tidak berada di Grup A, tapi di Grup F. Ini semata-mata untuk mengakomodasi acara reuni “The King” dari Swedia. Karena di Grup ini sudah ada Barcelona dan Ajax Amsterdam, dua klub yang pernah diperkuat Zlatan Ibrahimović. Jadi, bersediakah APOEL bertukar posisi dengan Juventus?

APOEL berada di fase grup untuk ketiga kalinya musim ini, setelah menjadi juru kunci di musim 2009/10 dan sebagai juara grup di musim 2011/12. Adalah Real Madrid yang menghentikan laju APOEL di musim tersebut pada babak quarter-finals dengan agregat 2-8.

GROUP G
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club CHE MAR SCH SPO
3rd Semi-finals England Chelsea M3: 21 Oct M1: 17 Sep M6: 10 Dec
1st Play-off Slovenia Maribor M4: 05 Nov M6: 10 Dec M1: 17 Sep
3rd Round of 16 Germany Schalke M5: 25 Nov M2: 30 Sep M3: 21 Oct
2nd Portugal Sporting M2: 30 Sep M5: 25 Nov M4: 05 Nov

Mimpi buruk bagi Schalke hadir lagi di fase grup musim ini. The Royal Blues kembali tergabung bersama The Blues asal London. Begitu “royal”-nya pasukan dari Veltins Arena ini di dua pertemuan fase grup musim kemarin, hingga menelan kekalahan masing-masing tiga gol tanpa balas.

Ini adalah musim kedua bagi Maribor tampil di fase grup setelah debutnya di musim 1999/00. Dari ketiga lawan di grup G, tak satu pun pernah dihadapi Maribor.

Setelah berprestasi menembus babak enam belas besar di musim 2008/09, baru kali ini Sporting Lisbon kembali lagi ke fase grup CL.

GROUP H
Prv. Lg. Pos. Prv. CL Pos. Nat. Club ATH BAT POR SHD
4th Spain Athletic Club M6: 10 Dec M4: 05 Nov M1: 17 Sep
1st 2nd QF Belarus BATE Borisov M2: 30 Sep M5: 25 Nov M3: 21 Oct
3rd Group Portugal FC Porto M3: 21 Oct M1: 17 Sep M6: 10 Dec
1st Group Ukraine Shakhtar M5: 25 Nov M4: 05 Nov M2: 30 Sep

Shakhtar dua kali dikalahkan Porto kala berada di grup yang sama pada edisi CL musim 2011/12.

Athletic Club kembali lagi merasakan megahnya panggung CL setelah pertama kali mengalaminya pada musim dimana Ole Gunnar SolskjĂŠr menjadi pencetak gol penutup CL di Camp Nou. Di musim tersebut Athletic terjerembab di dasar klasemen Grup B.

Berada satu grup dengan Shakhtar akan menjadi pertemuan pertama Athletic dengan klub asal Ukraina. Sedangkan Shakhtar telah beberapa kali bersua klub asal Spanyol. Yang paling memorable tentunya kala mengalahkan Barcelona 3-2 di Camp Nou pada musim 2008/09. Malang bagi pasukan dari Donbass Arena karena hanya bercokol di posisi ketiga klasemen akhir grup, yang berarti harus turun mentas di kompetisi kasta kedua: EL. Tak sampai enam bulan sejak terlempar dari CL, Willian cs. berhasil mengangkat trofi juara di Istanbul setelah dua kali mengelabui penjaga gawang yang, kabarnya, segera memulai karir “smackdown” nya bersama WWE tahun depan: Tim Wiese. (soe)

Secuil Profil Pengadil di Brasil-5

Konfederasi Eropa (UEFA)

JONAS ERIKSSON
Dikenal sebagai multimillionaire referee setelah ia menjual lima belas persen sahamnya di sebuah media televisi di Swedia. Kekayaan yang melimpah tidak membuatnya kemudian berhenti melanjutkan hobinya: sebagai wasit. Pengadil yang tahun ini memasuki usia empat puluh tahun memimpin lima laga babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Dengan catatan 25 kartu kuning dan satu indirect red card. Jumlah terbanyak diantara wasit UEFA lainnya yang berangkat ke Brasil 2014. Wasit berpostur 194 cm ini mencabut sebanyak delapan kartu kuning pada tiga puluh menit awal pertandingan, lima kartu kuning di zona waktu kedua, dan dua belas kartu kuning serta satu indirect red card pada zona waktu ketiga. Salah satu capaian tertinggi wasit yang memperoleh lisensi internasional pada tahun 2002 ini adalah saat memimpin partai UEFA Super Cup tahun 2013 ketika Bayern berhadapan dengan Chelsea.

PEDRO PROENÇA OLIVEIRA ALVES GARCIA
Wasit kelahiran tahun 1970 ini memimpin lima laga kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Menghasilkan catatan rata-rata 4,8 kartu kuning dalam satu pertandingan, berikut rinciannya: lima kartu kuning di zona waktu pertama, tujuh kartu kuning ketika lima belas menit menjelang dan setelah turun minum, dan dua belas kartu kuning serta satu indirect red card. Pria yang juga berprofesi sebagai financial advisor ini pernah mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan pada bulan Agustus 2011, dimana ia diserang oleh seorang pria tak dikenal yang berujung luka-luka di sekitar mulut dan gigi patah. Pengadil yang berlisensi internasional sejak tahun 2003 ini meraih kegemilangan karirnya di tahun 2012. Wasit berpostur 180cm ini ditunjuk sebagai wasit pada laga final Champions League 2012 dan Euro 2012. Mungkin karena performa apiknya sepanjang tahun 2012, pada Januari 2013 IFFHS menganugerahi pengadil asal Portugal ini sebagai wasit terbaik tahun 2012.

HOWARD MELTON WEBB
Katanya, wasit berkepala plontos ini adalah salah satu wasit yang selalu membuahkan kontroversi selepas ia meniupkan peluit panjang di setiap pertandingan. Saat penunjukan pria berpostur 188cm sebagai pengadil pada final Piala Dunia 2010 menjadi kontroversi tersendiri. Benar saja, selama 121 menit ia mengeluarkan empat belas kartu kuning termasuk satu indirect red card untuk Heitinga. Rekor ini memecahkan rekor enam kartu kuning pada final Piala Dunia tahun 1986. Tapi, hanya dua belas kartu kuning yang dikeluarkan selama memimpin empat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Tak satu pun kartu pada zona waktu pertama, dan masing-masing enam kartu kuning dai zona waktu kedua dam ketiga. Selain memimpin final Piala Dunia 2010, ditunjuk sebagai wasit pada final Champions League 2010 serta penghargaan sebagai Member of the Most Excellent Order of the British Empire (MBE) melengkapi puncak karir wasit kelahiran tahun 1971 ini. Bakat sang mantan sersan polisi ini mengalir dari ayahnya yang juga seorang wasit sepakbola. Menyelesaikan kursus wasit di usia sembilan belas tahun, lima belas tahun kemudian ia memperoleh lisensi internasionalnya yang ditandai dengan memimpin laga antara Irlandia Utara kontra Portugal pada tanggal 15 November 2005. Pertandingan puncak lainnya yang pernah ia pimpin adalah Community Shield tahun 2005 dan final Piala FA di tahun 2009.

SVEIN ODDVAR MOEN
Kartu kuning yang diterima Mario Balotelli pada menit ke-72 adalah satu-satunya indirect red card yang diberikan pengadil asal kelahiran tahun 1979 ini selama memimpin tiga laga babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Si Bengal terpaksa menyudahi permainan melawan Republik Ceska karena ia telah menerima kartu kuning pertama tiga menit sebelumnya. Wasit yang berlisensi internasional sejak tahun 2005 ini rata-rata mencabut 2,7 kartu kuning pada satu pertandingan kualifikasi. Pria Norwegia dengan postur 185cm ini mengeluarkan masing-masing satu kartu kuning di zona waktu pertama dan kedua, serta enam kartu kuning dan satu indirect red card ketika waktu memasuki tiga puluh menit menjelang pertandingan berakhir.

BJÖRN KUIPERS
Ialah satu-satunya wasit, di Piala Dunia Brasil 2014, yang telah merasakan atmosfer layaknya memimpin final Piala Dunia di Brasil. Pria Belanda ini ditugaskan memimpin partai final yang mempertemukan tuan rumah melawan Spanyol di Piala Konfederasi 2013, sering juga disebut Piala Dunia mini. Kenapa disebut Piala Dunia? Karena diwakili oleh masing-masing konfederasi. Kenapa disebut mini? Karena hanya diwakili oleh para jawara tiap konfederasi saja. Kembali ke pria berpostur 182 cm ini. Ia yang telah menjadi wasit profesional sejak tahun 2006 ini mendapatkan bakatnya dari sang ayah yang juga wasit sepakbola. Wasit yang memimpin final Champions League 2014 ini ditugaskan sebagai wasit pada lima pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Catatan kartunya: tiga kartu pada tiga puluh menit awal pertandingan, tiga belas kartu kuning dan satu direct red card di zona waktu kedua, dan tujuh kartu kuning pada zona waktu ketiga.

CÜNEYT ÇAKIR
Pengadil kelahiran tahun 1976 ini memperoleh lisensi internasionalnya pada usia tiga puluh tahun. Setahun kemudian, wasit yang juga berprofesi di bidang asuransi ini mendapatkan pengalaman pahit saat sedang memimpin sebuah partai dimana saat ia sedang menghadapi kemarahan sang penjaga gawang, BĂŒlent Ataman, tiba-tiba sekepal tangan seorang pelatih penjaga gawang mendarat di wajahnya. Rata-rata, wasit berpostur 177cm ini mengeluarkan lima kartu kuning dalam satu pertandingan ketika ditugaskan memimpin empat pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Tidak ada kartu kuning yang ia keluarka pada zona waktu pertama, tujuh kartu kuning saat lima belas menit menjelang dan seusai turun minum, serta tiga belas kartu kuning, dua indirect red card, dan dua direct red card di zona waktu ketiga. Dua pertandingan sangat prestisius ia kawal di tahun 2012: partai final Euro dan final Piala Dunia Antar Klub.

FELIX BRYCH
Anda masih ingat dengan “gol hantu” pada pertandingan Leverkusen kontra Hoffenheim di Bundesliga bulan Oktober 2013 silam? Kebetulan yang menjadi pengadil saat itu adalah sang doktor ilmu hukum ini. Nada miring pun terdengar selepas pria kelahiran tahun 1975 ini memimpin partai final Europa League 2014, dimana ia dikritik karena keputusan-keputusannya banyak menguntungkan Sevilla. Wasit berperawakan 185cm ini mempunyai catatan rata-rata kartu kuning dan kartu merah tertinggi diantara pengadil asal UEFA yang berangkat ke Brasil 2014. Tercatat 5,5 kartu kuning dan 0,75 kartu merah dalam satu pertandingan. Rinciannya sebagai berikut: tiga kartu kuning pada zona waktu pertama, sembilan kartu kuning dan satu direct red card pada zona waktu kedua, serta sepuluh kartu kuning dan dua direct red card saat tiga puluh menit menjelang pertandingan berakhir.

NICOLA RIZZOLI
Pria Italia ini adalah pemimpin laga all German-Champions League final di Wembley tahun lalu. Pengadil yang telah menjadi wasit internasional sejak tahun 2007 ini juga berprofesi sebagai arsitek. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa, wasit berpostur 180cm ini ditugaskan memimpin empat laga. Tak ada kartu merah, hanya sepuluh kartu kuning dengan rincian per zona waktu secara berurutan: dua, tiga, dan lima kartu kuning.

CARLOS VELASCO CARBALLO
Kepemimpinan pria Spanyol berpostur 178cm ini pada partai pembuka Euro 2012 menjadi teror tersendiri. Pertandingan yang mempertemukan tuan rumah melawan Yunani tersebut menghasilkan empat kartu kuning, satu direct red card, dan satu indirect red card. Tuan rumah diuntungkan terlebih dahulu ketika Papastathopoulos menerima kartu kuning kedua sembilan menit setelah menerima yang pertama di menit ’35. Jumlah pemain yang bertanding menjadi seimbang ketika penjaga gawang tuan rumah di usir pada menit ’68. Tapi, selama memimpin tiga laga babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa wasit kelahiran tahun 1971 ini hanya mengeluarkan enam kartu kuning: satu di zona waktu kedua dan lima pada zona waktu ketiga. Sang insinyur yang memperoleh lisensi wasit internasional di usia 27 tahun ini adalah wasit pada partai final Europa League 2011 yang mempertemukan sesama klub asal Portugal: Porto kontra Sporting Braga.

MILORAD MAZIC
Dua kartu kuning saat pertandingan baru berjalan selama tiga puluh menit, lima kartu kuning saat lima belas menit menjelang dan seusai istirahat tengah babak, dan delapan kartu kuning serta satu direct red card di zona waktu ketiga adalah rincian kartu yang dikeluarkan pengadil berpostur 181cm asal Serbia ini selama memimpin empat partai di babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona konfederasi Eropa. Wasit kelahiran tahun 1973 ini memperoleh lisensi sebagai wasit internasional pada tahun 2009. (soe)

Post Navigation

%d bloggers like this: