Mehmet Kamil Ocak. Lahir pada tanggal 19 Februari 1914. Serangan jantung mengakhiri hidupnya di hari Rabu pada tanggal 21 Mei 1969. Anak mantan seorang walikota Gaziantep, Mustafa Ocak, ini adalah lulusan Robert College di Istanbul pada tahun 1935. Anda para pecinta sastra postmodern sudah pasti tentu mengenal Orhan Pamuk. Penerima hadiah Nobel di bidang sastra tahun 2006 ini pun salah satu lulusan Robert College.
Kembali ke Mehmet Kamil Ocak. Di tahun 1941 Ia mulai memasuki dunia politik setelah selama tiga tahun bekerja di Bank Sentral Turki. Karir politiknya dimulai di Democrat Party yang turut membawanya pada kedudukan sebagai walikota Gaziantep selama satu tahun yang dimulai sejak akhir tahun 1955. Justice Party yang notabene partai baru di awal tahun 1960-an menjadi biduk politik beliau selanjutnya. Karirnya terus menanjak sampai puncaknya ia ditunjuk sebagai menteri olahraga Turki oleh Perdana Menteri Süleyman Demirel.
Atas kontribusinya dalam dunia olahraga, sebuah stadion baru di Gaziantep yang diresmikan pada tahun 1974 dinamakan Gaziantep Kamil Ocak Stadium.

Kamil Ocak Stadium – sumber: gaziantep.gsb.gov.tr
Stadion yang berkapasitas sekitar enam belas ribu kursi ini adalah home base dari klub Gaziantepspor. Klub yang berdiri delapan puluh lima hari lebih awal dari wafatnya Mehmet Kamil Ocak ini finish di peringkat sepuluh Spor Toto Super League musim 2012/13. Satu lagi klub sekota yang berkandang disini: Gaziantep Büyüksehir Belediyespor. Serupa dengan klub sekota yang tergolong klub papan tengah, klub ini menyelesaikan musim 2012/13 di peringkat tiga belas kasta kedua liga sepakbola profesional di Turki: PTT 1. League.
Sebagai klub yang belum pernah menjuarai Liga Turki, prestasi terbaik Gaziantepspor di liga adalah menduduki peringkat ketiga klasemen pada musim 1999/00 dan 2000/01, klub ini lumayan sering mondar-mandir tampil di kompetisi antar klub Eropa. Dimulai dengan keikutsertaan di Piala Intertoto tahun 1996. Di kompetisi yang akhirnya dijuarai Guingamp, Karlsruher SC, dan Silkeborg IF ini Gaziantepspor tergabung di Grup 10. Pengalaman pertama di kompetisi antar klub Eropa, Gaziantepspor berada di peringkat empat grup dari lima klub di klasemen akhir.

Kamil Ocak Stadium – sumber: gaziantepspor.org.tr
Sempat beberapa musim vakum dari kompetisi antar klub Eropa, Gaziantepspor kembali berpartisipasi di musim 2000/01. Kali ini mereka berada di level kompetisi yang lebih baik: UEFA Cup (sekarang: Europa League). Capaian apa yang mereka raih? Dieliminasi Deportivo Alavés pada babak putaran pertama. Musim berikutnya mereka harus merangkak lebih awal dimulai dari babak kualifikasi di kompetisi antar klub Eropa yang sama dengan musim sebelumnya. Lagi-lagi perjalanan Eropa mereka terhenti di babak putaran pertama.
Dua musim kemudian, penampilan mereka di kompetisi antar klub Eropa membenarkan kata pepatah bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik dan juga practice makes perfect. Mereka sudah tancap gas sejak babak putaran pertama. Hapoel Tel Aviv yang menyingkirkan mereka di kompetisi yang sama dua musim kemarin, kali ini mendapatkan karmanya. Selanjutnya wakil Perancis, RC Lens, mereka libas di dua leg dengan agregat 6-1 pada babak putaran kedua UEFA Cup.

Kamil Ocak Stadium – sumber: fys.tff.org
Peruntungan klub-klub Turki di musim 2003/04 UEFA Cup kali ini dapat dibilang sangat baik. Sampai di babak putaran ketiga, Gaziantepspor ditemani pula oleh: Galatasaray, Beşiktaş, dan Gençlerbirliği. Nama terakhir ini secara meyakinkan menggebuk Parma dengan agregat 4-0. Hal yang cukup unik dialami Galatasaray dan Beşiktaş. Keduanya bertemu wakil Spanyol yang berawalan “V”: Valencia dan Villarreal. Keduanya pun disingkirkan dengan agregat yang sama: 2-5. Namun, keberhasilan Gençlerbirliği yang berhasil menyingkirkan wakil Italia tak diikuti Gaziantepspor. AS Roma memulangkan mereka dengan agregat skor 1-2. Hasil di kompetisi di Eropa musim ini jadi pencapaian terbaik yang pernah mereka raih sejauh ini, bahkan saat mereka kembali bertarung di Europa League di musim 2011/12. Keberhasilan mengalahkan Minsk dengan agregat 6-2 hanya memberikan kebanggaan sesaat bagi para fans mereka, karena Legia Warsaw menghentikan langkah mereka di babak putaran ketiga.
Berbicara mengenai dukungan fans The Falcons, atmosfer yang mereka ciptakan setiap laga kandang sangat luar biasa. Bendera klub dimana-mana plus flare merah menyala selalu menghiasi stadion di kota terpadat ke enam di Turki ini. Populasi penduduk di Gaziantep lebih dari 1,3 juta jiwa. Wilayah ini termasuk salah satu pusat pertanian di Turki dengan hasil utama buah zaitun. Di Gaziantep pula terdapat kawasan industri terorganisir terbesar di Turki. Potensi lain yang cukup berkembang di Gaziantep adalah industri pariwisatanya.

Kamil Ocak Stadium – sumber: i.onbesyirmibes.org
Akhir kata, semoga delapan pertandingan, enam pertandingan di babak grup dan dua pertandingan pada babak enam belas besar, FIFA U-20 World Cup yang akan dilangsungkan di stadion ini masih dapat berlangsung meriah meskipun tak satu pun pertandingan babak grup sang tuan rumah berlangsung disini. Ups… tunggu dulu. Bila Turki hanya finish sebagai runner-up grup, artinya tuan rumah akan masuk agenda pertandingan terakhir di stadion ini pada babak enam belas besar yang dijadwalkan akan mempertemukan runner-up Grup C dengan runner-up Grup A. Pertanyaannya kemudian adalah: negara mana yang berpeluang menduduki peringkat kedua di Grup A? Jawabannya: (Tanpa meremehkan kemampuan USA dan Ghana) kalau bukan Gerard Deulofeu dan kawan-kawan, ya… berarti Paul Pogba dan kawan-kawan. (soe)
Like this:
Like Loading...
Posted in
Venues and tagged
2013 Turkey FIFA U-20 World Cup,
Beşiktaş,
Galatasaray,
Gaziantep,
Gaziantepspor,
Gençlerbirliği,
Gerard Deulofeu,
Intertoto Cup,
Kamil Ocak Stadium,
Orhan Pamuk,
Parma,
Paul Pogba,
Roma,
Valencia,
Villarreal |